Rabu, 15 April 2015

PERHITUNGAN KADAR AIR PADA TEPUNG TERIGU

Laporan Nutrisi Ikan                                                   Senin, 16 Desember 2013
PERHITUNGAN KADAR AIR PADA TEPUNG TERIGU
Oleh :
DENI SAPUTRA
4443110373

Asisten :
Dian Yuliana
Ida Hadijah
Iin Inayati
Muhlisoh
Siska

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Abstrak
Air dalam pakan atau bahan baku pakan tersedia secara alami dalam pakan atau bahan baku pakan. Kadar air yang rendah memudahkan dalam penyimpanan pakan/ bahan baku pakan. Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kadar air yang terkandung pada tepung terigu pembuat pakan. Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 16 Desember  2013 pukul 15.00 wib di laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) jurusan perikanan fakultas pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Prosedur  kerja dilakukan yaitu cawan ponslen di open pada suhu 105º C selama 20 menit, setelah itu tepung masing kelompok = A gram ( 4 gr ) lalu tepung tersebut dimasukan kedalam cawan ponslesn dan ditimbang jadi X gram. Cawan di open pada suhu 105º C selama 2 jam. Kemudian cawan dikeluarkan dan ditimbang jadi Y gram. Hasil dari praktikum ini yaitu bahwa kadar air pada tepung terigu yaitu 11,15

Kata kunci : Air, Kadar air, Tepung.

PENDAHULUAN
Air dalam pakan atau bahan baku pakan tersedia secara alami dalam pakan atau bahan baku pakan. Air yang berasal dari atmosfer pada bahan kering dapat mencapai 6 - 10 %. Kadar air yang rendah memudahkan dalam penyimpanan pakan/ bahan baku pakan. Kandungan air 12 - 13 % pada pakan lebih mudah berjamur atau rusak. (Fakhrul, 2009).
komposisi bahan baku yang akan dibuat pakan buatan dengan menggunakan salah satu metode, langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan pakan ikan.  Prosedur dalam pembutan pakan ikan dapat dikelompokkan berdasarkan skala usahanya yaitu: skala besar yaitu pembuatan pakan ikan secara besar/pabrikasi, skala sedang yaitu pembuatan pakan untuk memenuhi kegiatan produksi dengan peralatan sedang  skala kecil yaitu pembuatan pakan secara sederhana dengan menggunaka peralatan rumah tangga (Sunarso,2008).
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kadar air yang terkandung pada tepung - tepung.

TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam satuan persen. Kadar air juga merupakan karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air menyebabkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir untuk berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan (Haryanto 1992).

Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara disekitarnya. Kadar air ini disebut dengan kadar air seimbang.. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan acceptability, kesegaran dan daya tahan bahan itu. Selain merupakan bagian dari suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan tersebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam pengolahannya. Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan dengan Aw yaitu jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya (Winarno 2004).
Tepung merupakan komponen paling banyak dalam pembuatan makanan. Tepung beras berfungsi sebagai bahan dasar untuk pembentukan adonan pada makanan (Matz dan Matz 1978 dalam Soliha I 2008). Pada seratus gram tepung terigu terkandung kalori sebesar 365 kalori, protein 8.9 g, lemak 1.3 g, karbohidrat 77.3 g, kalsium 16 mg, fosfor 106 mg, besi 1.2 mg, vitamin A 0 mg, vitamin B1 0.12 mg, vitamin C 0 mg, air 12 mg (Prawiranegara 1989 dalam Azizah 2009).
METODOLOGI
Praktikum Nutrisi Ikan  dilaksanakan pada hari Senin, 16 Desember  2013 pukul 15.00 wib s/d selesai  di laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) jurusan perikanan fakultas pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : Cawan, oven dan timbangan. Sedangkan  bahan yang digunakan yaitu tepung jagung.
Prosedur kerja yang pertama-tama dilakukan yaitu cawan di oven pada suhu 105º C selama 20 menit, setelah itu bahan ditimbang = A gram ( 4 gr ) lalu bahan dimasukan kedalam cawan dan ditimbang jadi X gram. Cawan di oven pada suhu 105º C selama 2 jam. Kemudian cawan dikeluarkan dan ditimbang jadi Y gram.
Untuk digram alir pada praktikum kali ini yaitu :
Cawan di oven pada suhu 105º C selama 20 menit

Bahan ditimbang = A gram ( 4 gr )

Bahan dimasukan kedalam cawan dan timbang jadi X gram

Cawan di oven pada suhu 105º C selama 2 jam

Cawan dikeluarkan dan ditimbang jadi Y gram

Hitung dengan rumus
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Presentase kadar air
Kel
Nama Tepung
Bahan Sebelum Di Oven
Bahan Sesudah Ditimbang
Bahan Ditimbang
Perhitungan Kadar Air
1
Terigu
31,017
30,54
4
11,925
2
Sagu
29,346
28,872
4
11,85
3
Dedak
32,604
32,141
4
11,575
4
Tapioka
32,615
32,101
4
12,85
5
Beras
30,987
30,541
4
11,15
6
Jagung
29,806
29,419
4
9,675
           
Dari data diatas menunjukan bahwa kadar air pada tepung beras dan cawan ponslan adalah 30,987 gram, setelah di open selama 2 jam dalam suhu 1050C menjadi 30,541 gram, dan setelah dihitung ternyata kadar air dalam tepung beras itu sebanyak 11,15 %.
Kandunan air yang terdapat pada tepung beras ini menunjukan bahwa pada tepung yang terlihat sangat kering, namun masih ada kadar air yang terkandung dalam tepung beras tersebut. Hal ini lah yang menyebabkan faktor dari kualitas sebuah tepung itu sendiri.


KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahawa kandugan air pada tepung beras sebanyak 4 gram adalah sebesar 11,15 %, setelah di lkukan pengopenan selama 2 jam dalam suhu 1050C.
DAFTAR PUSTAKA
[SNI]. 2004. Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium    Kalibrasi. 19-17025-2000.
Makfoeld Djarir. 1982. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Yogyakarta : Agritech.
Sofiya. 2006. Jenis-jenis tepung dan kegunaannya
Sunarso, 2008. Manajemen Pakan. http:// pdf Engineer.com/manajemen pakan.pdf.(Kamis, 30 Desember 2010).
Winarno.  2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

LAMPIRAN
Kel 1   =  x 100 %
            =
            = 11,925 %

Kel 2   =  x 100 %
            =
            = 11,85 %

Kel 3   =  x 100 %
            =
            = 11,575 %


Kel 4   =  x 100 %
            =
            = 12,85 %

Kel 5   =  x 100 %
            =
            = 11,15 %

Kel 6   =  x 100 %
            =
            = 9,675 %





Tidak ada komentar:

Posting Komentar