Rabu, 15 April 2015

FERMENTASI RUSIP IKAN TERI

Laporan Praktikum ke : 5,6 & 7                                  Serang, 12,19,&26 Mei 2014


FERMENTASI RUSIP IKAN TERI


PERTANIAN.jpg

Disusun Oleh:
DENI SAPUTRA
4443110373

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
Jalan Raya Jakarta KM 4, Pakupatan Kota Serang, Banten

Abstract

Rusip is one of the traditional products, especially the southern part of Sumatra, in the form of food or fermented anchovy bleary added 25% salt and 10% sugar palm. The purpose of the practicum rusip fermented anchovy is to find the best concentration of salt in the manufacture of anchovy rusip. Tools and materials used in the lab Fermented Anchovy is Rusip bottles, spoons, rubber bands, plastic, scales, anchovy, salt, and palm sugar. Observations obtained during the manufacture of anchovy rusip during ripening 14 days with a salt concentration of 7.5 obtained the best results in terms of appearance, aroma, color, and taste the best result obtained after organoleptic test by the panelists.
Keywords: Anchovy, Fermentation, and Rusip

Abstrak

Rusip merupakan salah satu produk tradisional khas Sumatera khususnya bagian selatan, berupa makanan fermentasi ikan teri atau bilis yang ditambahkan 25% garam dan 10% gula aren. Tujuan diadakannya praktikum fermentasi rusip ikan teri adalah untuk mengetahui konsentrasi garam terbaik pada pembuatan rusip ikan teri. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Fermentasi Rusip  Ikan Teri adalah botol, sendok, karet gelang, plastik, timbangan, ikan teri, garam, dan gula aren. Hasil pengamatan diperoleh selama pembuatan rusip dari ikan teri selama pemeraman 14 hari dengan kosentrasi garam 7,5 diperoleh hasil yang paling bagus dari segi penampakan, aroma, warna, dan rasa diperoleh hasil yang paling baik setelah dilakukan uji organoleptik oleh panelis.
Kata kunci : Fermentasi, Ikan teri dan Rusip.

PENDAHULUAN
Proses pembuatan rusip secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat belum memiliki standar tertentu.  Jumlah penambahan garam, gula merah, tempat yang digunakan, kondisi dan lamanya penyimpanan didasarkan pada kebiasaan masing-masing pengolah.  Sebagaimana dengan produk fermentasi lainnya, hal ini dapat menyebabkan mutu produk menjadi tidak stabil dan tidak seragam. Menurut Heruwati (2002)
Pada pembuatan rusip yang kami lakukan dalam praktikum kemaren masih kurang optimal saat dilakukan uji organoleptik pemilihan produk rusip pada aspek selera (penampakan, warna, rasa, dan aroma).  Oleh karena itu, untuk meningkatkan rusip menjadi produk fermentasi ikan yang bermutu baik dibutuhkan pengembangan dari produk tersebut.  Dengan melihat masih sedikitnya informasi tentang rusip untuk dareah banten. Hasil praktukum ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai mutu rusip ikan teri (Stolephorus sp.)
Adapun tujuan praktikum fermentasi rusip ikan teri adalah untuk mengetahui konsentrasi garam terbaik pada pembuatan rusip ikan teri.

TINJAUAN PUSTAKA
Diskripsi Ikan Teri
Ikan teri atau ikan bilis adalah sekelompok ikan laut kecil anggota keluarga Engraulidae. Nama ini mencakup berbagai ikan dengan warna tubuh perak kehijauan atau kebiruan. Walaupun anggota Engraulidaei ada yang memiliki panjang maksimum 23 cm, nama ikan teri biasanya diberikan bagi ikan dengan panjang maksimum 5 cm. Moncongnya tumpul dengan gigi yang kecil dan tajam pada kedua-dua rahangnya. Mangsa utama ikan teri ialah plankton.
Klasifikasi ikan teri, menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Filum               : Chordata
Sub-filum        : Vertebrata
Kelas               : Pisces
Sub-kelas         : Teleostei
Ordo                : Malacopterygii
Famili              : Clopeidae
Sub-famili       : Engraulidae
Genus              : Stolephorus
Spesies            : Stolephorus sp.

Rusip ( Komposisi & Nilai Gizi )
Rusip merupakan salah satu produk tradisional khas Sumatera khususnya bagian selatan, berupa makanan fermentasi ikan teri atau bilis yang ditambahkan 25% garam dan 10% gula aren, biasanya siap dikonsumsi setelah disimpan selama minimal dua minggu, sebagai bahan campuran untuk sambal atau lauk baik melalui pemasakan atau tanpa pemasakan (Susilawati, 1999; Dessi, 1999; Departemen Perdagangan dan Perindustrian, 2002). Rusip sebenarnya merupakan makanan yang cenderung mengarah ke makanan fungsional karena mengandung bakteri asam laktat yang cukup tinggi (Koesoemawardani, dkk. 2006; Koesoemawardani, 2007; Susilawati, 1999; Dessi, 1999).
Menurut Ardiansyah (2005) beberapa senyawa yang dianggap mempunyai fungsi fisiologis salah satunya bakteri asam laktat dan dapat digolongakan sebagai makanan fungsional (functional food).
Komposisi nilai gizi rusip dalam 1000 g :
Kandungan Gizi
Nilai
Satuan
Energi
113,2
Kkal
Protein
17,1
G
Lemak
4,5
G
Kalsium
20,0
G
Fosfor
200,5
G
Fe
1
Mg
Vitamin A
150
RE
Vitamin B1
0,05
Mg
Sumber : Winarno et al (2000)
METODOLOGI
Praktikum Gizi Ikan, tentang Pembuatan Rusip Ikan dilaksanakan pada hari Senin 12,19,& 26 Mei 2014, mulai pukul 13.00 – 15.00 WIB di Laboraturium TPHP Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum fermentasi rusip  ikan teri adalah botol, sendok, nampan, karet gelang, plastik, timbangan dan menggunakan bahan seperti ikan teri, garam,dan gula aren.
DIAGRAM ALIR
Siapkan ikan teri segar
Pembersihan & Pencucian
Penambahan garam 15%
Pengadukan
Penambahan gula merah 5%
pengadukan
Penyimpanan dalam botol tertutup
Pemeraman ( selama 14 hari)
Rusip








HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Histogram hasil uji oraganoleptik rusip
            Derdasarkan dari hasil uji organoleptik menunjukan bahwa untuk penampakan yang paling di sukai oleh panelis itu perlakuan 12,5% garam, dan yang paling kecil yaitu perlakuan 5,0%, karena pada kandungan garam dan gula yang di pakai sangat lah berpegaruh pada penampakan tersebut.
Untuk aroma itu panelis lebih menyukai 10,0%, karena padakonsentrasi tersebut garam dan gula aren tidak terlau banyak dan terlalu sedikit, sehingga aroma yg di hasilkan sangatlah disukai, sedangkan yang paling sedikit itu pada konsentarsi 5,0% karena bau amis ikan teri masih sangat kuat.
Sedangkan untuk warna dan rasa perbedannya tidak terlau signifikan, karena warna dan rasa hampir sama, baik dari konsentrasi yang paling rendah sampai konsentrasi paling tinggi.

KESIMPULAN
            Berdasarkan hasi dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa konsentrasi – konsentrasi tersebut tidak berpengaruh nyata, di karnakan dilihat dari hasil masih tidak terlihat perbedaan yang sangat nyata, maka dari itu, harus lah dilakukan penelitian lebih mendalam pembuatan rusip ini.






DAFTAR PUSTAKA


Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wooton M.  1987.Ilmu Pangan.  Hari
Purnomo, Adiono, penerjemah.  Jakarta: Universitas Indonesia.

Dessi. 1999. Sifat Kimiawi dan Ciri-Ciri Bakteri Pada Rusip yang Dibuat dengan
Berbagai Sumber Karbon. Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Indralaya.

Koesoemawardani, D. 2007. Karakterisasi Rusip Bangka. Prosiding Seminar
Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian KepadaMasyarakat. 6-7 September 2007. Universitas Lampung. Bandar Lampung.


ANOVA

Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
penampakan
Between Groups
3,475
5
,695
,303
,910
Within Groups
261,450
114
2,293


Total
264,925
119



aroma
Between Groups
20,867
5
4,173
1,798
,119
Within Groups
264,600
114
2,321


Total
285,467
119



warna
Between Groups
1,675
5
,335
,166
,975
Within Groups
230,650
114
2,023


Total
232,325
119



rasa
Between Groups
1,600
5
,320
,144
,981
Within Groups
253,200
114
2,221


Total
254,800
119




Keterangan: Dari semua parameter yang diamati Nilai Asymp. Sig yang di
                     peroleh menunjukan  > 0,05 maka tidak ada uji lanjut “Duncan”.


                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar