Rabu, 15 April 2015

BAWANG PUTIH (GARLIC)

BAWANG PUTIH (GARLIC)
A. Sekilas Tentang Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.
B. Klasifikasi Bawang Putih
Klasifikasi bawang putih, yaitu :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
Nama umum : bawang putih
Nama daerah :
Sumatera : bawang putih (Melayu), lasun (Aceh), dasun (Minangkabau), lasuna (Batak), bacong landak (Lampung).
Jawa : bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), babang pole (Madura).
Kalimantan : bawang kasihong (Dayak).
Sulawesi : lasuna kebo (Makasar), lasuna pote (Bugis), pia moputi (Gorontalo).
Nusa Tenggara : Incuna.
C. Kandungan Kimia dan Sifat Kimiawi Bawang Putih
Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat anti bakteri dan antiseptik. Kandungan allicin dan aliin berkaitan dengan daya anti kolesterol. Daya ini mencegah penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Umbi batang mengandung zat-zat:
1. Kalsium : bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi.
2. Saltivine : bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan sel saraf.
3. Diallysulfide, alilpropil-disulfida : anti cacing.
4. Belerang
5. Protein
6. Lemak
7. Fosfor
8. Besi
9. Vitamin A, B1 dan C.

D. Manfaat Bawang Putih
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut :
a. Bawang putih  Flu dan Batuk.
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang tumbuk dalam minyak membunuh bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umun flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.

Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat.
b. Bawang Putih dan Kolesterol
Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawatan.
c. Bawang Putih dan Kanker
Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
d. Bawang Putih dan Kehamilan
Riset terbaru menunjukkan bahwa menkonsumsi bawang putih selama kehamilan mengurangi resiko komplikasi kehamilan pre-eclampsia (meningkatkan tekanan darah kandungan protein dalam urine). Studi–studi juga mengungkapkan bahwa bawang putih juga membantu menaikkan lambatnya berat badan bayi yang terlalu kecil.
 Riset dilakukan oleh Dr. D. Sooranna, Ms J. Hirani dan Dr. I Das di Academic Department of Obsterrics dan Gynaecology, Chelsea dan Westminster Hospital in London UK. Mereka menyimpulkan bahwa walaupun pre-eclampsia dan kelambatan pertumbuhan merupakan kondisi yang kompleks, mengkonsumsi tablet bawang putih secara standar selama masa kehamilan dapat mengurangi kemungkinan–kemungkinan komplikasi pada kelahiran. Mereka memfokuskan pada kelambatan pertumbuhan pada bayi dan pre-eclampsia, kondisi yang sangat berbahaya bagi ibu dan anak yang terjadi pada kira–kira satu diantara sepuluh kehamilan.

Eksperimen menunjukkan bahwa menambahkan ekstrak bawang putih pada sel–sel plaasenta yang kemungkinan menderita kondisi–kondisi tersebut terbukti dapat menstimulasi pertumbuhan. Lebih jauh lagi, kegiatan enzim–enzim penting yang berkurang pada kehamilan tidak normal juga sangat meningkat dengan diberikannya bawang putih.
e. Sebagai Penyembuh Wasir
Pertama bersihkan dulu daerah anus dan sekitarnya dengan air hangat dan sabun, oleskan jus/beberapa siung bawang putih yang sudah dimemarkan sebanyak 3-5 kali pada anus yang telah dibersihkan, tunggu beberapa menit lalu bersihkan.
f. Meningkatkan Stamina
Setelah dikaji secara mendalam, ternyata bawang putih dapat menjadi sumber stamina dan kekuatan fisik yang tinggi. Walaupun sebelumnya mereka jarang sekali sakit, tiba-tiba mereka mudah terserang flu, orang – orang seperti inilah yang terutama membutuhkan daya pembangun stamina yang terdapat di bawang putih. Orang-orang yang mudah lelah seharusnya menambah stamina mereka dengan makan sedikit bawang putih setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Caranya, bisa kita campurkan dalam olahan masakan kita dan menelannya.
g. Mengontrol Gejala Diabetes
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit bawaan yang ditandai oleh tak cukupnya insulin di dalam tubuh, sebagai akibat kelebihan gula di dalam darah dan urine, serta kelaparan yang hebat dan kehausan. Penderitanya selalu ingin makan yang manis-manis, dan walaupun ia suka makan yang manis-manis dan makanan lainnya, berat badan cenderung berkurang. Gejala utamanya, menurunnya daya tahan tubuh terhadap kuman dan bakteri gangguan kulit serta berkurangnya gairah seksual, penyakit usus dan pembuluh darah. Penggunaan bawang putih secara bijaksana dalam diet merupakan salah satu cara mendapatkan manfaat terbesar dari makanan yang dimakan dengan demikian menyumbang pada kondisi tubuh yang baik.
Cara membuat minya bawang putih
Untuk membuat minyak bawang putih, siapkan beberapa siung bawang putih kupas. Memarkan atau cincang halus bawang putih. Tumis sebentar dengan minyak panas hingga kaku. Lalu tuangi minyak yang lebih banyak dan biarkan mendidih. Angkat dan diamkan hingga dingin. Simpan dalam botol tertutup. Saat menumis jaga jangan sampai terlalu panas suhu minyak agar bawang putih tidak hangus. Jika hangus rasa minyak akan sedikit pahit.

deni.saputra.16@facebook.com

LAPORAN ABALONE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska).Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi.
Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang cangkang (lihat Bivalvia). Dengan pengertian ini, lebih tepat orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang dipakai di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini dapat dilihat pada istilah "kerajinan dari kerang".Kata kerang dapat pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada suatu obyek. Ke dalamnya termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan, seperti kerang darah dan kerang hijau (kupang awung), namun tidak termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan, seperti lokan dan remis.
Kerang juga dipakai untuk menyebut berbagai kerang-kerangan yang bercangkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada cangkang yang tegas. Dalam pengertian ini, kerang hijau tidak termasuk di dalamnya dan lebih tepat disebut kupang. Pengertian yang paling mendekati dalam bahasa Inggris adalah cockle.
Kerang abalone merpakan hewan herbivore, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan dan aktif makan pada suasana gelap. Jenis makanannya adalah seaweed yang biasa disebut makro alga. Jenis seaweed/makro alga yang tumbuh dilaut sangat beraneka ragam. Secara garis besar ada 3 golongan seaweed/makro alga yang hidup di laut, yaitu; 1) makro alga merah (Red seaweeds), 2) alga coklat (Brown seaweeds), dan 3) alga hijau (Green seaweed). Ketiga golongan tersebut terbagi atas beberapa jenis dan beraneka ragam. Keragaman tersebut tidak semuanya dapat dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah tentang Kerang Abalon ini adalah sebagai berikut.
Mahasiswa mengetahui tentang kerang abalon dan mahasiswa mampu memdeskripsikan tentang kerang abalon, baik morfologi, habitat, dan pemanfaantannya.


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Klasifikasi dan Gambar
Menurut Cox (1962), klasifikasi Abalon adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Invertebrata
Filum               : Mollusca
Kelas               : Gastropoda
Subkelas          : Prosobaranchia
Ordo                : Diatocardia
Famili              : Haliotidae
Genus              : Haliostis
Spesies            : Haliostis assiana




2.2 Morfologi
            Abalon (berasal dari bahasa SpanyolAbulón) ialah suatu spesies kerang-kerangan (moluska) dari familia Haliotidae dan genus Haliotis. Ia dikenal pula sebagai kerang mata tujuh atau siput balik batu, ormer di Jersey dan Guernseyperlemoen di Afrika Selatan, dan pāua diSelandia Baru. Abalon tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam famili Haliotidae dan kira-kira 4 - 7 subgenus.Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya hibrida).
Abalon memiliki ciri-ciri permukaan kulit sebelah dalam yang berwarna-warni yang terbuat dari nakre. Daging moluska ini dianggap sebagai salah satu makanan istimewa di sebagian Amerika Latin (khususnya Chili), Asia Tenggara, dan Asia Timur (khususnya di Republik Rakyat Cina,Jepang, dan Korea).
Abalon (Haliotis asinina) merupakan komoditas baru dalam akuakultur Indonesia yang perlu dikembangkan karena dua hal utama. Pertama, organisme ini memiliki tingkatan trofik yang rendah, yaitu konsumen tingkat pertama (herbivora) dengan makanan utama rumput laut.
 Kedua, abalon masih memiliki harga yang tinggi, bahkan merupakan salah satu makanan mewah baik di dalam maupun luar negeri. Di Indonesia terdapat spesies Abalon Mata Tujuh (Haliostis asinina atau Medao: bahasa lokal Lombok) yang ukurannya relatif cukup besar dan mudah ditemukan di daerah subtidal.
Kerang abalone memiliki satu cangkang yang terletak pada bagian atas. Pada cangkang tersebut terdapat lubang-lubang dalam jumlah yang sesuai dengan ukuran abalone, semakin besar ukuran kerang abalone maka semakin banyak lubang yang terdapat pada cangkang. Lubang-lubang tersebut tertata rapi mulai dari ujung depan hingga belakang cangkang. Kerang abalone juga mempunyai mulut dan sungut yang terletak di bawah cangkang serta sepasang mata.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSNVOyY45t3W2ZzAKT8xtkVUjGxzDl5d_jUeCBPDQPQEMlLT1kv7goZ_gPwD9viQVR28LeIueB6k3ATyXZ9GSeYESE7Ok5L8FjLXfdmlVXVoGMmC7JWZxVaIRX_3gDZC4z6AAAYh6vU0E/s320/Clip.jpg
Gambar 1. Alat pencernaan kerang abalone.
Bagian-bagian lain dari kerang abalone dapat dilihat pada gambar berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEooRcKbqgYSjZ6dhVuuJyPW_mviYx_z8POsurxzi4T_rA4mEQ3MNdjj9RyI5DbG5VsVewZ-HKTrN1xeNkBw1PZhH77aW8pZ_npOGep6boc7P266ga8BnDsZkVp8pKXVbIwYmDsQZFxa4/s320/Clip_2.jpg
Gambar 2. Bagian-bagian tubuh kerang abalone.



2.3 Makanan, dan Habitat
     1. Makanan
Kerang abalone merpakan hewan herbivore, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan dan aktif makan pada suasana gelap. Jenis makanannya adalah seaweed yang biasa disebut makro alga. Jenis seaweed/makro alga yang tumbuh dilaut sangat beraneka ragam. Secara garis besar ada 3 golongan seaweed/makro alga yang hidup di laut, yaitu; 1) makro alga merah (Red seaweeds), 2) alga coklat (Brown seaweeds), dan 3) alga hijau (Green seaweed). Ketiga golongan tersebut terbagi atas beberapa jenis dan beraneka ragam. Keragaman tersebut tidak semuanya dapat dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya. Berikut ini spesies/jenis seaweed yang dapat dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya, yaitu:
a. Makro alga merah, yaitu:
Corallina, Lithothamnium, Gracilaria, Jeanerettia, Porphyra.
b. Makro alga coklat:
Ecklonia, Laminaria, Macrocystis, Nereocystis, Undaria, Sargasum.
c. Makro alga hijau, seperti Ulva
     2. Habitat dan Tingkah Laku
Kerang Abalone biasa ditemukan pada daerah yang berkarang yang sekaligus dipergunakan sebagai tempat menempel. Kerang abalone bergerak dan berpindah tempat dengan menggunakan satu organ yaitu kaki. Gerakan kaki yang sangat lambat sangat memudahkan predator untuk memangsanya.
Pada siang hari atau suasana terang, kerang abalone lebih cenderung bersembunyi di karang-karang dan pada suasana malam atau gelap lebih aktif melakukan gerakan berpindah tempat. Ditinjau dari segi perairan, kehidupan kerang abalone sangat dipengaruhi oleh kualitas air. Secara umum, spesies kerang abalone mempunyai toleransi terhadap suhu air yang berbeda-beda, contoh; H. kamtschatkana dapat hidup dalam air yang lebih dingin sedangkan H. asinina dapat hidup dalam air bersuhu tinggi (300C). Parameter kualitas air yang lainnya yaitu, pH antara 7-8, Salinitas 31-32ppt, H2S dan NH3 kurang dari 1ppm serta oksigen terlarut lebih dari 3ppm.
Penyebaran kerang abalone sangat terbatas. Tidak semua pantai yang berkarang terdapat kerang abalone. Secara umum, kerang abalone tidak ditemukan di daerah estuaria yaitu pertemuan air laut dan tawar yang biasa terjadi di muara sungai. Ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adanya air tawar sehingga fluktuasi salinitas yang sering terjadi, tingkat kekeruhan air yang lebih tinggi dan kemungkinan juga karena konsentrasi oksigen yang rendah.
Abalone tergolong hewan berumah dua atau diocis, yaitu betina dan jantan terpisah. Kematangan gonad induk jantan maupun betina berlangsung sepanjang tahun dengan puncak musim memijah terjadi pada bulan-bulan Juli dan Oktober. Telur yang siap dipijahkan berdiameter 100 µm, di laboraturium telur yang dipijahkan berdiameter rata-rata 183 µm (Cholik et al., 2005).
             
2.4  Komposisi kimia
                Daging abalon mempunyai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%; lemak 3,20%; serat 5,60%, abu 11,11%; dan kadar air 0,60% serta cangkangnya mempunyai nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju dan berbagai bentuk barang kerajinan lainnya. Produksi kerang abalone saat ini lebih banyak diperoleh dari tangkapan di alam, dan ini akan menimbulkan kekwatiran akan terjadinya kelangkaan yang berakhir pada kepunahan.
2.5 Pemanfaatan
                   Pemanfaatan abalone sampai saat ini hanya untuk konsumsi saja, namun tidak menutup kemungkinan bisa dilanjutkan pemanfaatan yang lebih lanjut.




2.6 Budidaya
Sarana Pada Metode Pen-Culture
Sarana yang dibutuhkan untuk budidaya kerang abalone pada metode ini adalah sebagai berikut:
a.       Wadah yaitu pen-culture atau kurungan tancap.
b.      Substrak yang terbuat dari paving blok dan genteng.
c.       Alat kerja, seperti; timbangan, keranjang/waskom, pacul, linggis dan palu.
Sarana ini akan dipergunakan dalam proses pembuatan dan peletakan wadah serta saat proses pemeliharaan berlangsung.
Sarana Pada Metode KJA
Metode KJA, sarana yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Wadah yang berupa unit keramba jaring apung yang dapat terbuat dari kayu atau bambu dilengkapi jangkar yang terbuat dari besi atau beton.
b. Wadah pemeliharaan yang terbuat dari waring.
c. Alat transportasi, seperti; perahu atau sampan.
d. Alat kerja, seperi; timbangan, palu dan gergaji.
e. Rumah jaga, dipergunakan untuk kegiatan pengamanan.




1.  PEMILIHAN LOKASI
Kerang abalone hidup pada daerah karang berpasir disekitar pantai dan jarang bahkan tidak terdapat dimuara sungai. Hal ini yang akan menjadi pertimbangan utama dalam memilih lokasi budidaya kerang abalone. Oleh karena itu, tidak semua lokasi dapat dijadikan sebagai tempat budidaya kerang abalone. Selain factor lokasi, faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah faktor keamanan. Faktor keamanan merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan setiap kegiatan usaha yang dilakukan. Lokasi yang sangat ideal akan tetapi jika faktor keamanan tidak mendukung akan menimbulkan kerugian akibat dari pencurian dan hal ini akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Berdasarkan pada metode budidaya, saat ini Loka Budidaya Laut-Lombok telah menerapkan dan mengembangkan 2 metode, yaitu; 1). Metode pen-culture (kurungan tancap) dan 2). Metode Keramba Jaring Apung (KJA). Pada kedua metode ini memiliki spesifikasi lokasi yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari persyaratan lokasi dari ke dua metode, yaitu:
a. Metode Pen-Culture.
Persyaratan lokasi untuk budidaya kerang abalone dengan metode pen-culture adalah sebagai berikut:
- Daerah pantai dengan curah hujan rendah
Lokasi sebaiknya mempunyai curah hujan rendah sepanjang tahun, hal ini untuk menghindari fluktuasi parameter air laut terutama salinitas yang mencolok. Pada daerah curah hujan tinggi akan berdanpak sangat buruk pada saat air surut, yaitu air hujan akan tergenang pada lokasi pen-culture, akibatnya salinitas akan turun secara drastis. Apabila hal ini berlangsung cukup lama akan menimbulkan stress dan membahayakan kehidupan kerang abalone dan berujung pada kematian.


- Daerah pantai yang jauh/tidak ada muara sungai.
Hal ini bertujuan untuk menghindari abrasi air tawar yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas air, terutama salinitas serta partikel dan limbah yang terbawa oleh arus sungai. Keadaan sperti ini memberikan danpak yang buruk terhadap kehidupan kerang abalone. Oleh karena itu, daerah ini sebaiknya tidak dijadikan lokasi buddiaya kerang abalone.
- Keadaan pantai yang landai/datar (tidak curam/terjal).
Kedaan pantai yang landai/datar akan memudahkan dalam membangun konstruksi pen-culture, demikian sebaliknya, pada daerah pantai yang terjal akan mengakibatkan sulitnya menempatkan konstruksi/wadah budidaya.
- Dasar pantai pasir berkarang dan terdapat alga laut yang tumbuh (ex: padang lamun)
Pemilihan lokasi yang seperti ini untuk mendekatkan keadaan wadah budidaya dalam bentuk habitat asli kerang abalone. Selain itu, pada daerah berpasir suspensi atau partikel lumpur dalam badan air sangat sedikit sehingga kejernihan air tetap terjamin. Adanya alga yang tumbuh pada daerah tersebut akan menjadi tolak ukur untuk kesinambungan ketersediaan pakan serta kelangsungan hidup pakan yang akan diberikan seperti Gracilaria sp. Sebaliknya, pada daerah berlumpur akan terus terjadi kekeruhan akibat partikel tanah yang terbawa dalam badan air yang dapat menimbulkan endapan/sedimen yang pada akhirnya membahayakan kehidupan kerang abalone yaitu kerang abalone dapat tertimbun dalam endapan tersebut sehingga menyulitkan untuk memperoleh oksigen yang akhirnya tingkat mortalitas menjadi tinggi.
- Ketinggian air saat surut terendah.
Pada saat surut terendah, sebaiknya lokasi tetap pada daerah yang tergenang air, jika lokasi terletak pada daerah pantai yang kering, maka bagian dalam pen-culture harus digali dengan kedalaman minimal10-15cm dengan tujuan untuk mempertahankan genangan air saat surut terendah.
Hal ini bertujuan untuk menghindari perubahan suhu yang sangat mencolok dan menghindari kekeringan pada kerang abalone yang dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kematian.
- Mudah dijangkau dan diawasi.
Lokasi harus mudah dijangkau (dekat dengan tempat tinggal), bertujuan untuk memudahkan pengawasan setiap saat, terutama kerusakan konstruksi atau hal lain yang dapat menimbulkan kerugian dan membahayakan kehidupan kerang abalone, seperti; adanya predator. Selain itu, dekatnya lokasi juga merupakan tindakan pengamanan yang tepat.
- Gelombang/ombak pantai yang tidak terlalu besar
Daerah pantai yang dijadikan lokasi harus terlindung dari hempasan ombak yang cukup besar, bertujuan untuk menghindari kerusakan pada wadah/konstruksi pen-culture. Hal lain, lokasi yang memiliki ombak besar maka usia ekonomis sarana akan menjadi pendek serta akan menambah biaya dalam konstruksi yang harus dibuat kokoh serta perbaikan, tentunya hal ini akan memperkecil margin keuntungan dan bahkan dapat mengakibatkan kerugian.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbuu301S1yJaxLThahoLLmnBBBPAqe-GyFMtMLpptduemByaeqDR041LvmJPWq12CgO-EVXBXrKodsIccTlZy8wX3WBQgFXfEdmHKH2qhRZiTqLS2aZY5tWmgmJCzsRAxJBM3pN-y2ecU/s320/Clip_3.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKJiH5Lv2_PpFzB2BvUkB2YE2BNzX-6ZT9XrjHiKWz9tNnm2ddrUqMo5_n8jJwieemfsnlGkLZmZTo3sdji4I7LZaGb_RJD9sei7dbVXur_M9hsFTFdzwmmlcycO0JP6tJAWb7i16SXSg/s320/Clip_4.jpg

Gambar 3. Lokasi pen-culture

b. Metode KJA
Pemilihan lokasi budidaya kerang abalone dengan metode KJA pada prinsipnya sama dengan pemilihan lokasi pada budidaya ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dengan sistim KJA. Oleh karena itu, budidaya kerang abalone dapat dilakukan secara bersama dengan ikan kerapu bebek dalam jaring yang berbeda ataupun terpisah. Adapun persyaratan lokasi adalah sebagai berikut:
- Faktor gangguan alam.
Gelombang dan Arus:
Gelombang yang besar akan mengakibatkan goncangan rakit yang cukup kuat, hal ini akan menyebakan rusaknya konstruksi rakit dan kesulitan dalam bekerja. Selain itu, kekuatan arus juga sangat menentukan. Arus erat kaitannya dengan sirkulasi air dalam wadah pemeliharaan/jaring. Arus yang kuat akan dapat mengakibatkan terlilitnya wadah/jaring. Oleh karena itu, besar gelombang sebaiknya.
Bukan daerah up-welling:
Lokasi ini terhindar dari proses perputaran air dasar kepermukaan (up-welling). Pada daerah yang sering terjadi up-welling sangat membahayakan kehidupan organisme yang dipelihara, dimana air bawah dengan kandungan oksigen yang sangat rendah serta gas-gas beracun akan kepermukaan yang dapat menimbulkan kematian secara massal. Lokasi seperti ini sebaiknya dihindari.
Pencemaran:
Kerang abalone merupakan hewan yang bergerak sangat lambat sehingga jika terjadi pencemaran baik pencemaran industri, tambak maupun dari limbah masyarakat setempat akan sulit untuk menghindar, akibatnya akan mengalami kematian secara massal.

Kedalaman perairan:
Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada lokasi tersebut. Lokasi yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar akibat dari pengaruh gelombang yang pada akhirnya menimbulkan kekeruhan. Sebagai dasar patokan pada saat surut terendah sebaiknya kedalaman perairan lebih dari 3m dari dasar waring/jaring.
- Faktor kualitas air.
Tabel 1. Parameter kualita air untuk budidaya kerang abalone (H. asinina).
No
Parameter
Satuan
Nilai rata-rata
1.
Salinitas
ppt
30-33
2.
Suhu
°C
29,5-30
3.
DO
mg/l
5,9-6,11
4.
pH
-
8,2-8,9
5.
Amonia
ppm
<> 
6
Kecerahan
m
>10
Sumber: Loka Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005
Faktor kualitas air bukan merupakan suatu kendala jika daerah tersebut merupakan daerah budidaya ikan kerapu. Lain halnya pada lokasi yang baru, perlu dilakukan suatu pendekatan dengan cara pengukuran parameter kualitas air serta tindakan uji coba yang bersifat sederhana jika tidak memiliki alat pengukur kualitas air yaitu dengan cara memelihara beberapa ekor kerang abalone pada daerah tersebut, minimal sekitar 2-4 minggu (sekitar 1 bulan), dan parameter yang diamati adalah dapat bertahan hidup dan mampu memakan pakan yang diberikan. Ini yang akan dijadikan sebagai tolak ukur bahwa lokasi tersebut telah mampu mendukung budidaya kerang abalone.


2.  DESAIN DAN KONSTRUKSI
Desain dan konstruksi harus di desain sedemikian rupa hingga membentuk suatu konstruksi yang layak untuk budidaya kerang abalone. Hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan konstruksi, daya tahan dan biaya konstruksi. Kita bisa saja membuat suatu konstruksi yang sangat kokoh dengan menggunakan bahan yang kuat, seperti besi anti karat (staenless), akan tetapi biaya yang dikeluarkan mesti tidak sedikit. Bagi para pengusaha yang mempunyai modal yang besar, hal itu bukan suatu masalah akan tetapi bagi masyarakat yang berpenghasilan cukup tentu hal ini akan menjadi suatu masalah.
Loka Budidaya Laut-Lombok dalam hal ini telah mendesain suatu konstruksi wadah budidaya kerang abalone dengan biaya yang relative terjangkau oleh masyarakat. Desain konstruksi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
a. Konstruksi Pen-Culture
Pen-culture berbentuk empat persegi panjang berukuran (PxLxT) 10x2x0,5meter yang di desain dari kayu. Untuk membuat 1 unit pen-culture membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:
- Kayu balok ukuran 8cm x 12cm x 4m = 3 batang
- Kayu reng ukuran 3cm x 4cm x 4m = 30 batang
- Papan uk. 3cm x 20cm x 4m = 6 lembar
- Kayu balok 4cm x 6cm x 4m = 4 batang
- Waring hitam (mess size 5mm) = 1 roll
- Tali 4mm = 0,5 roll
- Paving blok = 500 unit
- Genteng = 250 unit
- Semen = 2 sak
- Paku 7cm dan 10cm = 2 kg dan 0.5 kg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRsk6cyq6M124mAzWhS37pJUehPny9zHhyphenhyphenjFMttM8LE_RDHhy7qFUQ2bVFaafrtjGso75ySDD6ZAm1-__NKlCsY57xn_HmieGyRro3d4MNEa43wGnpsvxrnF1ksFqGiFx3cTL4aYfLyPc/s320/Clip_7.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqn-2IFy1aANcciTy8JVIywQ1fKDa4NrYH-5R8wqJoBo8hTjkF8PycdhJG1jNa3ksgnHU7PXczWGzs24gdxhwczmUqF8DBsKYpV05jAF5minyS8MGGTWu7AJigrPEW5Uz13K1p6yIclxI/s320/Clip_8.jpg
Gambar 4. Desain dan konstruksi pen-culture
Konstruksi pen-culture yang telah terbentuk dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan, paving blok dan genteng dapat diatur dan ditata secara berderet dalam pen-culture. Pemberian paving blok dan genteng ini bertujuan sebagai substrak menempel dan bersembunyi kerang abalone pada terang hari dan menciptakan suasana habitat aslinya.
Genteng disusun secara berbaris dengan kemiringan 450 searah dengan arah gelombang (tidak menghadap gelombang), sedangkan paving blok dipergunakan sebagai penyangga sekaligus pengapit antara genteng sehingga tidak mudah terbongkar akibat hempasan gelombang dan akan membentuk rongga atau jarak antara genteng yang dapat menjadi tempat persembunyian kerang abalone.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCyXiysyOCK0I08XcYFwzHCHBzNBnJpPRQSmhOR9UUlSasaOwDJQH-BPuAjS5Al-xD4PN6uh092NOuSN3Ph2Pb0DqY9gIkbED_MpVDhXuSm0MMnsSYdShtbFuCKppirCR0MBD7H5fQsUs/s320/Clip.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwXX1KcDTQOFuGruT47STWIfxbq6JnzSgB88lRc3xhthccecpzh_Mk8-NqnysPefjrnnKRLJQW72XGGCvm0Ol1gPRFy6iZ1R88G9YAOHj6lfxuBoX5KyJ2cJIIOfYTSD5nvJ3kqMMzcEM/s320/Clip_2.jpg
Gambar 5. Jenis Substrak (kiri) dara penyusunan substrak (kanan).
Selain menyelesaikan konstruksi pen-culture, langkah selanjutnya adalah penumbuhan makanan dalam pen-culture, salah satunya adalah Gracilaria sp. Hal ini dimaksudkan sebagai sumber makanan awal saat benih mulai ditebar. Penumbuhan/penanaman rumput laut jenis Gracilaria sp dilakukan dengan cara menyelipkan diantara selah-selah jajaran genteng untuk menghindari hanyutnya akibat adanya aliran air maupun ombak. Lama waktu penumbuhan hingga mulai penabaran benih sebaiknya 14 hari (2 minggu), dengan maksud bahwa dalam kurung waktu 14 hari Gracilaria sp diharapkan telah mampu melekat pada genteng/substrak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhKQOmhFIIVTCxCDKm5DTeX5Zi-4FLzzKkLfsx6m5hmK3ivVhrixmejrrhG06Og2xfpiWGdPAGvuHqW4jNs-TNHxZQuCtgGcvjyND7QWENIZEF8GDBdwUUxDogz__9-Nm4x8fzwdjjsC8/s320/Clip_3.jpg
Gambar 6. Penumbuhan pakan
a. Konstruksi KJA
Metode budidaya dengan KJA berbeda dengan metode pen-culture. Pada metode KJA lebih identik pada lokasi perairan dalam yang terlindungi, dalam arti bukan laut lepas dan jalur pelayaran. Desain dan konstruksi KJA pada umumnya sama, akan tetapi sering kali dibuat ukuran yang berbeda. Hal ini tentu tergantug pada kemanpuan dalam membuatnya.
Bahan-bahan untuk rangka rakit serta pelampung yang dipergunakan juga berbeda-beda, namun pada prinsipnya sama yaitu untuk memelihara biota hingga dapat memperoleh hasil yang memadai. Seperti, penggunaan rangka rakit dari bambu ataupun kayu. Hal yang terpenting dalam memilih bahan konstruksi rakit adalah kekuatan, daya tahan terhadap air (tidak mudah lapuk) dan harga beli yang terjangkau. Begitu pula dengan penggunaan pelampung, seperti drum besi yang dicat anti karat, drum palstik ataupun dari bahan strofoam yang terbungkus, namun pada prinsipnya hanya untuk mengapungkan keramba. Dalam memilih dan menentukan jumlah pelampung harus memperhitungkan daya apung atau kemanpuan menahan beban dan berat beban yang dibawa sehingga tidak mudah tenggelam.
Loka Budidaya Laut-Lombok sebagai salah satu pusat pengembangan budidaya laut telah mendesain suatu unit keramba jaring apung yang dapat dijadikan suatu petunjuk dalam menkonstruksi menjadi suatu unit keramba yang tahan terhadap gelombang. Bahan-bahan yang diperlukan untuk medesain 1 unit keramba adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Bahan konstruksi 1 unit rakit ukuran 8x8meter (4 lubang ukuran 3x3meter/lubang)
No
Item
Jumlah
Keterangan
1
Kayu ukuran 8cm x 12cm x 4m
24
batang
sebagai rangka rakit
2
Kayu ukuran 6cm x 12cm x 4m
6
batang
penguat/pengapit rangka
3
Kayu ukuran 4cm x 5cm x 4m
19
batang
sebagai rangka peneduh
4
Papan ukuran 3cm x 20cm x 4m
24
lembar
sebagai papan pijakan
5
Pelampung strofoam diameter 80cm
12
buah
untuk mengapungkan rakit
6
Orchdinet/paranet
1
roll
sebagai atap
7
Baut 19 untuk penguat rangka:
* Panjang 15cm
24
buah
sebagai penyambung kayu
* Panjang 20cm
24
buah
sebagai penguat sambungan kayu
* Panjang 25cm
36
buah
untuk pembentukan rangka rakit
8
Tali PE 7mm
1
roll
sebagai pengikat pelampung
9
Tali PE 4mm
2
roll
sebagai penahan/rangka atap
10
Tali jahit PE
0.5
kg
sebagai tali jahit orchid net
Sumber: Loka Budidaya Laut-Lombok, 2004
Bahan-bahan ini akan dirangkai menjadi satu hingga membentuk suatu rakit yang utuh. Proses pembuatan rakit sebaiknya dilakukan didarat dan dekat dengan lokasi yang telah dipilih sebagai lokasi budidaya, dengan tujuan memudahkan proses pengerjaannya dan mempercepat proses penyelesaiannya serta penempatan dilokasi budidaya. Metode perangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigyuueXl4PZrSRMWuQsJDJPvtsR3cpBngfgDvlOmf5tZaI_WPBsVlfeWpXfb_VFgxIwrAfsWrR0xd7f5bpkL0HbFM_3Xhz5hIZ4P3KeLsGjGk0EYJz6vgZSWHLw2M0VjeYQ6lqrxVpFPo/s320/Clip_4.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9GJ5G2RZgGPzV9WfKxAeyrcP7zt0kM0qVxpmO9NIsFJlVbR7jov_pFhYzUTTZJOdSAyU0GVrU3LFqDD77gqAq5E9uYneYQmUYQpUkDKmsAx8JvwIYeg26GXAHbIC1xXQ36rRvenOwLnA/s320/Clip_5.jpg
Gambar 7. Konstruksi Kermba Jaring Apung (KJA).
Rakit yang telah jadi dan siap sebaiknya segera ditempatkan pada lokasi yang telah dipilih. Langkah awal penempatan rakit yaitu penempatan sebagian jangkar terlebih dahulu dan setelah rakit sampai dilokasi budidaya, jangkar lainnya dapat ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan. Penempatan sebagian jangkar terlebih dahulu bertujuan sebagai titik awal posisi keramba sedangkan jangkar lainnya sebagai pengatur arah keramba. Keramba yang akan dipasang jika lebih dari 1 unit, posisi atau arah keramba sebaiknya berlawanan dengan arah gelombang, bertujuan untuk menghindari luas permukaan hempasan. Lain halnya dengan pemasangan 1 unit keramba pada suatu lokasi, pertimbangan ini tidak perlu untuk dilakukan. penempatan posisi untuk beberapa unit keramba dapat dilihat pada gambar berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr3TeJrE33op86L72jAStc52GIhYwcRGsUZAxnZ-wq-r799cAez3XNxf9HPOw-m3BvJExLrAH3NoZrEba5ZkPyE277LRcAnc8FLmuQGtUbvJBv6kxZaMAdA4tsTgFMGNUr4r7hK91WNXE/s320/Clip_6.jpg
Gambar 8. Posisi keramba terhada arah gelombang, angin dan arus
Selanjutnya, kegiatan budidaya kerang abalone dapat dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan budidaya kerang abalone dengan metode KJA dapat dibedakan dalam 2 cara/metode, yaitu metode integrated dan metode monoculture.















BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa abalone Haliostis assiana  (berasal dari bahasa SpanyolAbulón) ialah suatu spesies kerang-kerangan (moluska) dari familia Haliotidae dan genus Haliotis. Ia dikenal pula sebagai kerang mata tujuh atau siput balik batu, ormer di Jersey dan Guernseyperlemoen di Afrika Selatan, dan pāua diSelandia Baru. Abalon tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam famili Haliotidae dan kira-kira 4 - 7 subgenus.Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya hibrida).

3.2 Saran
            Abalone adalah salah satu komoditas perairan yang sangat penting, kalau hanya cara pendapatannya dari alam lama kelamaan abalone akan overfhisng bahkan punah,, untuk itu perlu kita budidayakan agar abalone tetap dapat memenuhi permintaan pasar, dan tetaplah jaga kelestarian alam karna kita membutuhkannya untuk elangsungan hidup.







DAFTAR PUSTAKA

www. Wikipedia.com. diakses 11-10-2012