Rabu, 15 April 2015

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBERIAN PAKAN PADA IKAN PEMBUATAN SILASE IKAN

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBERIAN PAKAN PADA IKAN
PEMBUATAN SILASE IKAN










DISUSUN OLEH :
DENI SAPUTRA
4443110373



JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2 0 1 3


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat terselesaikan penulisan laporan praktikum ini.
Laporan praktikum ini merupakan salah satu bentuk hasil kegiatan pembuatan silase dan pengamatan dari hari pertama sampai hari ke lima, serta kajian berbagai pustaka terkait guna menunjang dan menambah informasi  tentang kualitas silase yang baik.
Berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penyususnan laporan praktikum ini, untuk itu peulis berharap kritik dan saran yang membangun, demi kesempurnaan laporan praktikm ini.


Serang, 19 Desember 2013


    Penulis






DAFTAR ISI
Kata Pegantar ....................................................................................................     i
Daftar Isi .............................................................................................................   ii
Daftar Tabel  ......................................................................................................  iii

BAB I Pendahuluan
1.1 Pendahuluan .....................................................................................     1
1.2 Tujuan Praktikum .............................................................................     2

BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Silase Ikan ........................................................................................     3
2.2 Manfaat Silase pada Perikanan Budidaya ........................................     3
2.3 Penelitian tentang Silase ..................................................................     3

BAB 3 Metodologi
3.1 Lokasi Praktikum .............................................................................     4
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................     4
3.3 Pelaksanaan Praktikum ....................................................................     4
3.4 Parameter yang Di Amati .................................................................     4
3.5 Analisa Data .....................................................................................     4

BAB 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil .................................................................................................     6
4.2 Pembahasan ......................................................................................     6

BAB 5 Kesimpulan ...........................................................................................     7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................     8


DAFTAR TABEL


Tabel 1.  Pengamatan PH pada silase ikan .........................................................     6

Tabel 2. Pengamatan bobot jeroan, Kepala + ekor  (gram) ................................    6



























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Pendahuluan
Mahalnya pellet sebagai pakan ikan sudah lama dirasakan oleh pembudidaya ikan di Indonesia. Seringkali pembudidaya ikan menanggulanginya dengan cara memberika pakan seadanya yang diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitarnya. Pemberian pakan  yang seadanya sangat mempengaruhi produktivitas ikan, terlihat dari lambatnya pertumbuhan atau minimnya peningkatan berat badan (BB) bahkan sampai mengalami sakit.
Pembuatan silase merupakan salah satu cara yang sangat berguna untuk tetap menggunakan materi ikan dengan kualitas nutrisi yang tinggi sebagai pakan ikan di sepanjang waktu. Silase diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan pellet akibat harganya semakin mahal, yang selanjutnya dapat memperbaiki produktivitas budidaya ikan. Produktivitas budidaya ikan merupakan fungsi dari ketersediaan pakan dan kualitasnya. Teknologi pembuatan silase sudah lama dikenal dan berkembang pesat di negara yang mengalami musim dingin. 
Prinsip pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh bakteri asam laktat secara anaerob. Bakteri asam laktat akan menggunakan karbohidrat yang terlarut dalam air (water soluble carbohydrate, WSC) dan menghasilkan asam laktat. Asam ini akan berperan dalam penurunan Ph silase. Selama proses fermentasi asam laktat yang dihasilkan akan berperan sebagai zat pengawet sehingga dapat menghindarkan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Bakteri asam laktat dapat diharapkan secara otomatis tumbuh dan berkembang pada saat dilakukan fermentasi secara alami, tetapi untuk menghindari kegagalan fermentasi dianjurkan untuk melakukan penambahan inokulum bakteri asam laktat (BAL) yang homofermentatif, agar terjamin berlangsungnya fermentasi asam laktat. Inokulum BAL merupakan additive paling populer dibandingkan asam, enzim atau lainnya.


Produk inokulum komersial yang beredar di pasaran sebagian besar produksi luar negeri. Indonesia sangat terbuka kesempatan untuk mengembangkan inokulum dengan menggunakan isolat bakteri asam laktat lokal. Tingginya keanekaragaman mikroorganisme yang ada di Indonesia khususnya BAL sangat memungkinkan untuk ditemukannnya isolat potensial melalui skrining yang efektif. Tahap selanjutnya isolat potensial tersebut dapat dikembangkan sebagai inokulum silase.

1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksankannya praktikum pembutan silase ini yaitu :
1.      Mengetahui proses pembuatan silase.
2.      Mengetahui apa saja yang terjadi selama proses pembuatan silase cair.
3.      Mengetahui proses fermentasi pada silase.













BAB 2
 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Silase Ikan
Silase ikan adalah bentuk hidrolisis protein beserta komponen lain dan dari ikan atau sisa – sisa ikan yang disimpan pada suatu tempat /wadah dan diawetkan dengan penambahan asam dan produknya berupa barang cair (Jatmiko, 2002; Kompiang dan Ilyas, 1983).
Prinsip pengawetan sesuatu bahan dengan cara silase ini adalah penurunan pH dari bahan tersebut, sehingga bakteri pembusuk terhenti pertumbuhannya. (Mukodiningsih, dkk., 2003).

2.2 Manfaat Silase pada Perikanan Budidaya
Pakan adalah salah satu faktor yang sangat menunjang dalam keberhasilan dalam perikanan budidaya, namun ketika kebutuhan pakan untuk budidaya ketersediannya terbatas dan harga pakan tersebut meningkat atau mahal, maka para pembudidaya kebingungan dalam mengatasi masalah tersebut, banyak pembudidaya ikan yang gulung tikar akibat tidak seimbangnya antara pengeluaran dan pendapatan para pembudidaya ikan, akibat semakin naiknya harga pakan.
Silase adalah alternatif pada perikanan budidaya, dalam menangani masalah mahalnya harga pakan, karena bahan yang digunakan adalah bahan baku nya yang sangat terbilang murah dan melimpah, pembuatan tepung silase ikan adalah salah satu pengganti tepung ikan, sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan.

2.3 Penelitian tentang Silase
Sudah banyak penelitian – penelitian tentang silase baik itu silase ikan dan non ikan sebagai bahan bakunya, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh E Rossi, A Kamarudin, dan N.S Lubis, yaitu tentang “ Kualitas Tepung Silase Ikan Yang Dibuat Dengan Beberapa Metoda (Alternatif Pengganti Tepung Ikan)”.

Dalam penelitian ini dalam pembuatan tepung silase ikan yang berbahan baku adalah ikan rucah yang didapat dari para nelayan, lalu dengan beberapa metoda yang dilakukan yaitu, sebagai sumber karbohidrat menggunakan gula saka afkir, dan sebagai starter baktery menggunakan cairan rebung dan silase afkir yang mengandung asam laktat yang tinggi.
Metode pembuatan silase ikan adalah sebagai berikut :
A.    85% ikan rucah mentah + 10% saka afkir + 5% cairan rebung
B.     85% ikan rucah mentah + 10% saka afkir + 5% silase afkir
C.     85% ikan rucah kukus + 10% saka afkir + 5% cairan rebung
D.    85% ikan rucah kukus + 10% saka afkir + 5% silase afkir
E.     Tepung ikan sebagai kontrol, produksi CV Sari Ikan Persada
Hasil dari perlakuan tersebut sebagai berikut :
Perlakuan
Bahan Kering (%)
Zat Makan ( % BK )
Bahan Organik
Protein Kasar
Lemak Kasar
A
B
C
D
E
88,87
87,93
85,94
86,44
80,55
76,15
75,03
74,16
72,63
56,92
59,47
56,83
61,44
60,22
62,95
6,07
6,99
9,17
10,88
3,16
SE
0,59
0,52
1,44
0,52

Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kontras

ABCDvsE**
ABvsCD**
A vs B ns
C vs D ns
ABCDvsE**
ABvsCD**
A vs B ns
C vs D ns

ABCDvsE**
ABvsCD**
A vs B ns
C vs D *

Keterangan : ** Berbeda sangat nyata pada taraf 1%
* Berbeda nyata 5%
ns : Non Signifikan

BAB 3
METODOLOGI

3.1 Lokasi Praktikum
Lokasi yang digunakan praktikum pembuatan silase ikan ini di laboratorium Budidaya Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan silase ikan ini adalah organ dalam, insang, ekor dan kepala ikan kembung, asam Formiat, botol beling, pH indikator, kayu, pisau, talenan dan nampan.

3.3 Pelaksanaan Praktikum
Praktikum pembuatan silase ikan ini dilaksanakan pada hari selasa 03 desember 2013, pukul 13.00 sampai dengan selesai, namun untuk pengamatan silase nya, dilaksanakan selama lima hari, dari hari selasa sampai hari sabtu, yaitu dari tanggal 03 -  07 desember 2013.
3.4 Parameter yang Di Amati
Parameter yang di amati selama pembuatan silase ikan ini adalah penurunan pH, dan rendemen pada jeroan, insang, kepala dan ekor ikan kembung yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan silase.
3.5 Analisa Data
Penganalisaan data pembuatan silase ini dilakukan pada saat awal pembuatan itu di analisa tentang rendemen jeroan, kepala + ekor + insang, dan untuk parameter pH dianalisa sejak hari pertama proses pembuatan silase sampai hari kelima.




BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan PH pada silase ikan
PH
H1
H2
H3
H4
H5
Jeroan
3
3
3
3
2
Kepala + ekor
4
3
3
3
3

Tabel 2. Pengamatan bobot jeroan, Kepala + ekor  (gram)

Ikan 1
Ikan 2
Ikan 3
Ikan 4
Ikan 5
Rata -rata
Ikan Utuh
192
206
224
184
195
200,2


Rendemen

Rendemen

Rendemen

Rendemen

Rendemen

Jeroan
11
5,72 %
11
5,33%
12
5,35%
13
7,06%
11
5,64%
11,6
5,82%
Kepala + ekor
30
15,62%
34
16,50%
32
14,28%
31
16,84%
35
17,94%
32,1
16,23%

4.2 Pembahasan
Dari data tabel 1 diatas menunjukan bahwa pada prinsipnya pembuatan silase itu menurunkan pH pada bahan tersebut, pada hari pertama pH kedua bahan, jeroan dan kepala + ekor itu adalah 3 dan 4, pada pengamatan hari ke-dua sampai hari ke-4 pada jeroan ikan tidak ada perubahan yaitu pH 3, tetapi pada hari ke-5 menunjukan Ph 2. Sedangkan pada kepala + ekor menunjukan penurunan Ph pada hari ke-2 yaitu menjadi 3 sampai pengamatan hari ke-5.
Prinsip pengawetan sesuatu bahan dengan cara silase ini adalah penurunan pH dari bahan tersebut, sehingga bakteri pembusuk terhenti pertumbuhannya. (Mukodiningsih, dkk., 2003).
Sedangkan pada tabel 2 menunjukan rendemen pada jeroan ikan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan silase ikan, rata – rata berat jeroan itu sekitar 11,6 gr atau 5,82% dari ± 1kg, sedangkan pada kepala dan ekor itu berkisar rata – rata 32,1 gram atau 16% dari ± 1kg ikan kembung yang digunakan.

BAB 5
KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan silase adalah dari persiapan bahan – bahan dan alat – alat yang di perlukan dalam proses pembuatan silase, selanjutnya pencampuran bahan baku yang sudah dicacah halus dicampur dengan starter yaitu asam formiat, lalu tinggal pengamatan selama lima hari dan amati penurunan Ph pada silase tersebut. Adapun yang terjadi dalam proses pembuatan silase ini adalah fermentasi.
Fermentasi dimulai dari habisnya oksigen yang digunkan oleh sel pada ikan, bakteri menggunakan karbohidrat mudah larut untuk menghasilkan asam laktat dalam penurunan pH silase. Penurunan Ph secara cepat membatasi pemecahan protein dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme anaerob merugikan seperti enterobakteria dan clostridia.











DAFTAR PUSTAKA

Jatmiko, B. 2002. Teknologi dan Aplikasi Tepung Silase Ikan (TSI). http://rudyct.tripod.com/sem1023/budhi jatiko.htm [19 Desember 2013]

Widhiyanto, D. N. 2006. Pengaruh Pakan Silase Ikan Petek Terhadap Produksi dan Daya Tetas Kista Artemia sp. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang.

E Rossi. Dkk. 1999. Kualitas Tepung Silase Ikan Yang Dibuat Dengan Beberapa Metoda (Alternatif Pengganti Tepung Ikan).Balai Penelitian Ikan. Jepara.

Suharto. 1997. Teknik Pembuatan Silase Ika . Balai Penelitian Ternak Ciawi. Bogor. 
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar