Rabu, 15 April 2015

PENGHITUNGAN KADAR AIR PADA PELET IKAN

Laporan Nutrisi Ikan                                                   Senin, 09 Desember 2013

PENGHITUNGAN KADAR AIR PADA PELET IKAN

Oleh :
Deni Saputra
4443110373
                                                                  
Asisten :
Muhlisoh
Ida Hadijah
Dian Yuliana
Rizki Hartika
Siska Nuraeni
Iin inayati


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
Abstrak
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih bahan baku untuk pembuatan pakan buatan adalah : mempunyai nilai gizi tinggi, tidak mengandung racun, sesuai dengan kebiasaan makan ikan, bahan baku yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan di alam, hal ini dapat meningkatkan selera makan dan daya cerna ikan. Uji coba pakan secara fisik bertujuan untuk mengetahui stabilitas pellet di dalam air (Water Stability Feed) yaitu daya tahan pakan buatan di dalam air. Selain itu uji fisik dapat dilakukan dengan melihat kehalusan dan kekerasan bahan baku pakan yang akan sangat berpengaruh terhadap kekompakan pakan di dalam air. Uji coba ini sangat berguna bagi konsumen dan juga sebagai pengawasan mutu pakan yang diproduksi. Uji pakan secara kimia meliputi : uji kadar air, uji kadar protein, uji kadar lemak, kadar Serat kasar, dan kadar abu.
Kata kunci :  Bahan Baku, Uji kadar air, Uji Secara Kimia.
1.     PENDAHULUAN
Kebutuhan tepung ikan di Indonesia mengalami peningkatan sejalan dengan pengembangan usaha peternakan unggas dan budidaya hasil perikanan sesuai dengan informasi DirektoratJenderal Peternakan, kebutuhan tepung ikan untuk pakan unggas sebesar + 225.000 ton yang merupakan salah satu komponen pakan unggas yang diproduksi pada tahun tersebut sebesar + 4,5 juta ton (pakan unggas mengandung tepung ikan sebesar 5%).
Oleh karena itu perlu dipikirkan pengambangan pengolahan tepung ikan dan produk alternatifnya di Indonesia agar dapat membantu kesulitan peternak/petani ikan. Hal ini sangat dimungkinkan karena harga tepung ikan impor cukup mahal dan produk dalam negeri menjadi komperatif dan memungkinkan untuk menggunakan bahan baku “By catch”. Salah satu produk alternatif yang dapat dikembangkan adalah “ silase ikan” atau “tepung silase ikan” (TSI) yang dapat menggunakan bahan baku segala jenis ikan dan sisa pengolahan ikan serta teknologinya sangat sederhana.
2.     TINJAUAN PUSTAKA
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih bahan baku untuk pembuatan pakan buatan adalah : mempunyai nilai gizi tinggi, tidak mengandung racun, sesuai dengan kebiasaan makan ikan, bahan baku yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan di alam, hal ini dapat meningkatkan selera makan dan daya cerna ikan. Sedangkan persyaratan sosial ekonomis yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan baku untuk pembuatan pakan buatan adalah :mudah diperoleh mudah diolah harganya relatif murah bukan merupakan makanan pokok manusia, sehingga tidak merupakan saingan.sedapat mungkin memanfaatkanlimbah industri pertanian (Gusrina, 2008).
      Setelah ditentukan komposisi bahan baku yang akan dibuat pakan buatan dengan menggunakan salah satu metode, langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan pakan ikan.  Prosedur dalam pembutan pakan ikan dapat dikelompokkan berdasarkan skala usahanya yaitu: skala besar yaitu pembuatan pakan ikan secara besar/pabrikasi, skala sedang yaitu pembuatan pakan untuk memenuhi kegiatan produksi dengan peralatan sedang  skala kecil yaitu pembuatan pakan secara sederhana dengan menggunaka peralatan rumah tangga (Sunarso,2008).
3. METODOLOGI
Praktikum nutrisi ikan yang berjudul pengamatan kadar air pada pelet ikan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 09 Desember 2013 pada pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB di Laboratorium Teknologi Penanganan Hasil Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah cawan petri, timbangan analitik, dan oven. Sedangkan bahan yg digunakan adalah pelet ikan.
Metode pada praktikum nutrisi ikan kali ini adalah peralatannya, kemudian cawan di oven pada suhu 105°C selama 2 jam, bahan (pelet) ditimbang sebanyak 4 gram atau  A gram, bahan dimasukan ke dalam cawan dan ditimbang jadi x gram, cawan dioven pada suhu 105°C selama 2 jam, cawan dikeluarkan dan ditimbang jadi Y gram.
Diagram alir :


cawan di oven pada suhu 105°C selama 2 jam

bahan (pelet) ditimbang sebanyak 4 gram atau  A gram
bahan dimasukan ke dalam cawan dan ditimbang jadi x gram
cawan dioven pada suhu 105°C selama 2 jam
cawan dikeluarkan dan ditimbang jadi Y gram
4.     HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 hasil data kelompok :
No.
Kelompok
Merk Pelet
Berat pelet sebelum dicawan (A)
Berat pelet + cawan sebelum dioven (X)
Berat pelet + cawan setelah dioven (Y)
Kadar air (%)
1
Kelompok 1
Strafit Tropical
4 gram
32 gram
31 gram
25%
2
Kelompok 2
Pelet Super Vit
4 gram
31 gram
31 gram
0%
3
Kelompok 3
Takari
4 gram
32,55 gram
32 gram
13,75%
4
Kelompok 4
Hokky Flower Horn
4 gram
30 gram
29 gram
25%
5
Kelompok 5
Intraco
4 gram
29,3 gram
29 gram
7,3%
6
Kelompok 6
Asahi
4 gram
33 gram
32 gram
25%

Dari hasil data pengamatan ter sebut didapat bahwa pada pakan kelompok satu itu mengalami penurunan kadar air sebanyak 25 %, sedangkan pada kelompok 0%, pada kelompok tiga itu sebanyak 13, 75 %, sedangkan pada kelompok empat, lima dan enam, yaitu 25%, 7,3% dan 25 %. Itu akibat dari pengopenan selama 2 jam dalam suhu 105C.           
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa, pakan tersebut kadarairnya menurun akibat di open selama 2 jam dalam suhu 105C. Praktikan dapat mengetahui prosedur bagai mana cara mengetahui kadar air dalam suatu pakan terbeut.
SARAN
Pada saat praktukum seharusnya prosedurkerja di dalam peper jaadi sebelum praktikan mempraktikan hal tersebut tidak bingung mau ngerjain apa dulu.
DAFTAR PUSTAKA
Handajani, dan Widodo, 2010. Nutrisi Ikan. Universitas Muhamadiyah Malang Press. Malang.
Kordi, G., 2007. Meramu Pakan Untuk Ikan Karnivora. Aneka Ilmu. Semarang.
Sunarso, 2008. Manajemen Pakan. http:// pdf Engineer.com/manajemen pakan.pdf.(Kamis, 30 Desember 2010).

LAMPIRAN
Kelompok 1                                       Kelompok 5
X–Y x 100% = 32–31 x 100% = 25%  X–Y  x 100% = 29,3–29 x 100% = 7,5%
   A                         4                                A                           4
Kelompok 2                                         Kelompok 6
X–Y x 100% = 31–31 x 100% = 0%    X–Y x 100% = 33 – 32    x   100% = 25%
   A                              4                          A                        4
Kelompok 3
X – Y    x   100% = 32,55 – 32    x   100% = 13,75%
   A                                 4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar