Rabu, 15 April 2015

PEMBUATAN KAPAL DAN UJI STABILITAS KAPAL

LOGOUNTIRTALaporan Praktikum : Ke- 1
                                                                                   
PEMBUATAN KAPAL DAN
UJI STABILITAS KAPAL

Deni Saputra
4443110373


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2 0 1 4

ABSTRAK
Stabilitas adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah menjadi miring akibat bekerjanya gaya yang datang dari luar. Ada pun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk tahu bagaimana pembuatan kapal dan mengujinya hasil pembuatan kapal tersebut. Alat dan bahan yang digunakan, yaitu resin, serat fiber glass, kayu, triplek, paku, palu, pulpen, kuas cat, oli bekas, mistar, dan sarung tangan. Cara pembuatan kapal yaitu siapkan alat dan bahan, lalu buat krangka kapal yang sudah ditentukan, selanjutnya lapisi bagian luar kapal dengan oli, lalu lapisi dengan resin, dan tempelkan serat fiber glass, olesi resil kembali, rapih kan, lalu tunggu hingga kering, lalu rapihkan kembali. Sedangkan cara untuk uji stabilitas kapal yaitu sediakan tempat/kolam, lalu letakan kapal di atas kolam, selanjutnya uji coba kapal dengan gelombang buatan sesuai arah datangnya gelombang.
Kata kunci : Fiber, Kapal, Stabilitas. 


PENDAHULUAN
Sebagai Negara maritim yang mempunyai wilayah perairan yang cukup luas, Indonesia tentunya memerlukan sarana transportasi kapaluntuk menjangkau pulau-pulau dan menghubungkan daratan yang satu kedaratan yang lainnya. Disinilah peran kapal sangat dibutuhkan, tidak hanya sebagai sarana transportasi namun juga untuk sistem pertahanan di wilayah perairan Indonesia.
Latar belakang Indonesia sebagai negara kepulauan sudah menjadi alasan yang kuat kenapa dunia perkapalan perlu dikembangkan di Indonesia. Belum lagi kekayaan alam (tambang dan energi) yang begitu melimpah tentunya membutuhkan sarana angkut yang memadai.
Tujuan diadakannya praktikum pembuatan dan uji stabilitas kapal yaitu, mengetahui stabilitas, dan proses pembuayan kapal.
TINJAUAN PUSTAKA
Kapal:Suatu bentuk konstruksi yang dapat terapung (floating) di air dan
mempunyai sifat muat berupa penumpang atau barang. Yang sifat gerknya bisa dengan dayung, angin atau mesin. (Soekarsono N.A., 1995)
Stabilitas adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah menjadi miring akibat bekerjanya gaya yang datang dari luar. (Nomura & yamazaki, 1977).
METODOLOGI
Praktikum pembuatan dan uji stabilitas kapal ini di laksanakan pada tanggal 24 maret 2014, dan tanggal 04 april 2014, di lapangan dan di kolam laboratorium Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Alat dan bahan yang digunakan yaitu, resin, serat fiber glass, kayu, triplek, paku, palu, pulpen, kuas cat, oli bekas, mistar, dan sarung tangan.
Adapun langkah kerja pembuatan kapal yaitu, siapakan alat dan bahan, lalu buat kerangka kapal yang sudah di tentukan masing – masing kelompok, lalu prosen proses peresinan, sebelum di olesikan resin, oles kan oli bekas terlebih dahulu, lalu oleskan resin, dan tempelkan fiber glass nya, lalu oleskan resin lagi hingga merata, selanjutnya di rapihkan dan tunggu hingga kering. Sedangkan proses uji coba stabilitas kapal yaitu siapkan kolam, lalu masukan kapal keatas permukaan kolam, lalu berikan gelombang buatan sesuai dengan sudut papasan datangnya gelombang, dan analisis apa saja yang terjadi gerakan kapal setelah diberikan gelombang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji coba stabilitas kapal butan masing masing kelmpok yaitu sebagai berikut:
Tabel. 1. Uji coba stabilitas kapal
No
Sudut Papasan
Gerakan yang dihasilkan
1
Headseas
Surging, Heaving, Pitching.
2
Bowseas
Rolling, Swaying, Heaving, yawing.
3
Beamseas
Swaying, Rolling, Heaving,
4
Quarteringseas
Rolling, Swaying, Heaving, yawing.
5
Followingseas
Surging, Heaving, Pitching.

Hasil dari uji coba stabilitas kapal yaitu hasilnya menunjukan bahwa sudut papasan mengjasilkan gerkan - gerakan kapal, seperti headseas yaitu sudut papasan dari depan kapal, mengasilkan gerakan surging atau gerakan maju mundur, heaving atau naik turun, dan pitching, bergelombang, dan sama halnya pada sudut papasan Followingseas atau sudut papasan dari belakang.
Sedangkan pada sudut papasan bowseas atau sudut papasan dari rengtang sudut dari 900 – 1800, yaitu menghasilkan gerakan kapal rolling atau gerakan miring kekanan dan kekiri, swaying atau gerakan naik turun buritan dan haluan, heaving atau gerakan kapal naik turun, dan yawing atau gerakan memutar kekanan atau kekiri, bergantian buritan atau haluan. Brgitupun pada sudut papasan quarteringseas atau gelombang yg datang dari sudut, 00 – 900.
Sedangkan pada sudut papasan beamseas, yaitu menghasilkan gerakan kapal swaying, atau gerakan kapal kekiri atau kekanan, rolling dan Heaving.

KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa sudut papasan mempengaruhi gerakan kapal, untuk proses pembuatan kapal yaitu buat kerangka dan struktur kapal yang di inginkan, lalu olesin oli bekas, lalu oleskan resin dan ditutup dengan fiber glass, lalu rapihkan, setelah itu di keringkan.

DAFTAR PUSTAKA
Soekarsono N.A., 1995, “Definisi kapal”.
Nomura & yamazaki, 1977,”stabilitas”.
Fahmi. 2000. Jenis kapal tradisional dan cara penanganannya. Jurnal Oseana 25(1), 21-30.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar