Laporan
Praktikum : Ke- 1
PEMBUATAN KAPAL DAN
UJI STABILITAS KAPAL
Deni
Saputra
4443110373
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERIKANAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2
0 1 4
ABSTRAK
Stabilitas adalah kemampuan kapal
untuk kembali ke posisi semula setelah menjadi miring akibat bekerjanya gaya
yang datang dari luar. Ada pun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah
untuk tahu bagaimana pembuatan kapal dan mengujinya hasil pembuatan kapal
tersebut. Alat dan bahan yang digunakan, yaitu resin, serat fiber glass, kayu,
triplek, paku, palu, pulpen, kuas cat, oli bekas, mistar, dan sarung tangan.
Cara pembuatan kapal yaitu siapkan alat dan bahan, lalu buat krangka kapal yang
sudah ditentukan, selanjutnya lapisi bagian luar kapal dengan oli, lalu lapisi
dengan resin, dan tempelkan serat fiber glass, olesi resil kembali, rapih kan,
lalu tunggu hingga kering, lalu rapihkan kembali. Sedangkan cara untuk uji
stabilitas kapal yaitu sediakan tempat/kolam, lalu letakan kapal di atas kolam,
selanjutnya uji coba kapal dengan gelombang buatan sesuai arah datangnya
gelombang.
Kata kunci : Fiber, Kapal,
Stabilitas.
PENDAHULUAN
Sebagai Negara maritim
yang mempunyai wilayah perairan yang cukup luas, Indonesia tentunya memerlukan
sarana transportasi kapaluntuk
menjangkau pulau-pulau dan menghubungkan daratan yang satu kedaratan yang
lainnya. Disinilah peran kapal sangat
dibutuhkan, tidak hanya sebagai sarana transportasi namun juga untuk sistem
pertahanan di wilayah perairan Indonesia.
Latar belakang Indonesia sebagai negara
kepulauan sudah menjadi alasan yang kuat kenapa dunia perkapalan perlu
dikembangkan di Indonesia. Belum lagi kekayaan alam (tambang dan energi) yang
begitu melimpah tentunya membutuhkan sarana angkut yang memadai.
Tujuan diadakannya praktikum pembuatan dan
uji stabilitas kapal yaitu, mengetahui stabilitas, dan proses pembuayan kapal.
TINJAUAN
PUSTAKA
Kapal:Suatu bentuk konstruksi
yang dapat terapung (floating) di air dan
mempunyai
sifat muat berupa penumpang atau barang. Yang sifat gerknya bisa dengan dayung,
angin atau mesin. (Soekarsono N.A.,
1995)
Stabilitas
adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah menjadi miring
akibat bekerjanya gaya yang datang dari luar. (Nomura & yamazaki,
1977).
METODOLOGI
Praktikum
pembuatan dan uji stabilitas kapal ini di laksanakan pada tanggal 24 maret
2014, dan tanggal 04 april 2014, di lapangan dan di kolam laboratorium
Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu, resin, serat fiber glass, kayu, triplek, paku,
palu, pulpen, kuas cat, oli bekas, mistar, dan sarung tangan.
Adapun
langkah kerja pembuatan kapal yaitu, siapakan alat dan bahan, lalu buat
kerangka kapal yang sudah di tentukan masing – masing kelompok, lalu prosen
proses peresinan, sebelum di olesikan resin, oles kan oli bekas terlebih
dahulu, lalu oleskan resin, dan tempelkan fiber glass nya, lalu oleskan resin
lagi hingga merata, selanjutnya di rapihkan dan tunggu hingga kering. Sedangkan
proses uji coba stabilitas kapal yaitu siapkan kolam, lalu masukan kapal keatas
permukaan kolam, lalu berikan gelombang buatan sesuai dengan sudut papasan
datangnya gelombang, dan analisis apa saja yang terjadi gerakan kapal setelah
diberikan gelombang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
uji coba stabilitas kapal butan masing masing kelmpok yaitu sebagai berikut:
Tabel.
1. Uji coba stabilitas kapal
No
|
Sudut Papasan
|
Gerakan yang dihasilkan
|
1
|
Headseas
|
Surging, Heaving, Pitching.
|
2
|
Bowseas
|
Rolling, Swaying, Heaving, yawing.
|
3
|
Beamseas
|
Swaying, Rolling, Heaving,
|
4
|
Quarteringseas
|
Rolling, Swaying, Heaving, yawing.
|
5
|
Followingseas
|
Surging, Heaving, Pitching.
|
Hasil
dari uji coba stabilitas kapal yaitu hasilnya menunjukan bahwa sudut papasan
mengjasilkan gerkan - gerakan kapal, seperti headseas yaitu sudut papasan dari
depan kapal, mengasilkan gerakan surging atau gerakan maju mundur, heaving atau
naik turun, dan pitching, bergelombang, dan sama halnya pada sudut papasan
Followingseas atau sudut papasan dari belakang.
Sedangkan
pada sudut papasan bowseas atau sudut papasan dari rengtang sudut dari 900
– 1800, yaitu menghasilkan gerakan kapal rolling atau gerakan miring
kekanan dan kekiri, swaying atau gerakan naik turun buritan dan haluan, heaving
atau gerakan kapal naik turun, dan yawing atau gerakan memutar kekanan atau
kekiri, bergantian buritan atau haluan. Brgitupun pada sudut papasan
quarteringseas atau gelombang yg datang dari sudut, 00 – 900.
Sedangkan
pada sudut papasan beamseas, yaitu menghasilkan gerakan kapal swaying, atau
gerakan kapal kekiri atau kekanan, rolling dan Heaving.
KESIMPULAN
Dari
hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa sudut papasan mempengaruhi gerakan
kapal, untuk proses pembuatan kapal yaitu buat kerangka dan struktur kapal yang
di inginkan, lalu olesin oli bekas, lalu oleskan resin dan ditutup dengan fiber
glass, lalu rapihkan, setelah itu di keringkan.
DAFTAR PUSTAKA
Soekarsono N.A., 1995,
“Definisi kapal”.
Nomura & yamazaki,
1977,”stabilitas”.
Fahmi. 2000.
Jenis
kapal tradisional dan cara penanganannya. Jurnal Oseana
25(1), 21-30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar