Rabu, 15 April 2015

laporan praktikum ablasi udang

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Usaha budidaya udang di Indonesia telah berkembang sejak lama dengan komoditas utama udang windu Penaeus monodon, yang berkembang sangat pesat dengan menerapkan tehnologi intensif sampai dekade 2000-an. Namun intensitas penggunaan lahan secara intensif yang terus-menerus menimbulkan penurunan kualitas lingkungan dan akibat selanjutnya adalah merebaknya penyakit WSSV yang dikarenakan oleh virus WSSV. Kondisi tersebut membuat banyak petambak mulai beralih ke budidaya udang vanameLiptopenaeus vannamei, yang merupakan udang impor dari luar negeri. Udang vaname memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi, pertumbuhannya cepat, dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan penyakit dan pengaruh lingkungan (Soleh 2006).  Ablasi adalah proses pemotongan tangkai mata udang yang terdapat organ X sebagai penghasil hormon perkembangan dan pematangan gonad (Gonade Inhibiting Hormone/GIH) serta penghambat pergantian kulit (Moulty Inhibiting Hormone/MIH). Jika organ X sudah tidak ada maka organ Y yang terletak di kepala dapat menghasilkan hormon perangsang pembentukan gonad (Gonade Stimulating Hormone/GSH) sehingga proses pematangan gonad dapat berlangsung cepat. Karena itulah dilaksanakannya praktikum ablasi udang vanami.
1.2 Tujuan
              Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui cara ablasi yang dilakukan pada udang vanname.




BAB 2
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
              Praktikum Mata kuliah Fisioreproduksi Ikan tentang ablasi pada udang vanname di laksanakan pada pukul 19.00 – 21.00 WIB. Di lab TPHP jurusan perikanan fakultas pertanian Universitas sultan ageng tirtayasa
2.2 Alat dan Bahan
              Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ablasi pada udang vanname yaitu udang Vanname, Gunting, Karet gelang, Akuarium dan alat pemanas.
2.3 Prosedur Kerja
              Prosedur kerja pada praktikum ablasi pada udang vanname ini yaitu :
1.      Siapkan akuarium yang di isi air dan tambahkan aerasi ke dalam akuarium
2.      Msukan udang Vanname kedalam akuarium
3.      Ambil udang Vanname dari akuarium
4.      Potong mata yang dikira lebih jelek dengan menggunakan gunting yang sudah di panaskan
5.      Setelah udang Vanname di ablasi celupkan beberapa detik udang Vanname kedalam larutan Iodin
6.      Masukan kembali udang Vanname kedalam akuarium






BAB 3
Hasil
Gambar 1. Udang Vanname yang akan di Ablasi

Gambar 2. Proses Pemanasan Gunting untuk sterilisasi alat

Gambar 3. Proses Pemotongan Mata Udang Vanname
Gambar 4. Pengambilan Mata Yang Sudah di Ablasi

DAFTAR PUSTAKA
Cholik F dkk. 2005. Akuakultur (tumpuan masa depan bangsa). Masyarakatan Perikanan Nusantara dengan Taman Akuarium Air Tawar, TMII. Jakarta
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Prikanan.2010. Rencana Strategi Budidaya Udang. Jakarta
Wyban JA and Sweeney JN. 2000. Intensive shrimp production technology. The Oceanic Institute. Honolulu, Hawai, USA. Hal. 13-14.
Chang ES. 1997. Chemistry of crustaceans hormones that regulatu growth and reproduction. Didalam Fingerman M., R. Nagabhushanam., M. Thompson. Editors. Recent advances in marine biotechnology. Vol. 1. Endocrinology and reproduction. Science Publisher, Inc. USA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar