Rabu, 15 April 2015

JAMBAL ROTI IKAN PANTIN (Pangasius sp.)

PERTANIAN.jpgLaporan Praktikum ke-6
Kamis, 5 Desember 2013


JAMBAL ROTI IKAN PANTIN (Pangasius sp.)

Oleh :
Deni Saputra
4443110373




JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013

                                                                                            
ABSTRAK
            Jambal roti adalah pengolahan ikan yang dilakukan dengan cara fillet ikan dalam suasana bergaram selama waktu tertentu. Dimana teknik pembuatan jambal roti ini dengan penggaraman dengan konsentrasi tinggi. Pada pembuatan jambal roti ini menggunakan garam krosok dan ikan patin, sebagai bahan baku utama, namun pengganti ikan manyung. Alat – alat yang di gunakan pada pembuatan jambal roti ini yaitu, pisau, talenan,gula putih, nampan, timbangan analitik dan bawang putih. Metode pembuatan jambal roti, yaitu ikan di bersikan kepala jeroan dan di timbang, lalu di fillet dan selanjutya di berikan garam, ada yang di larutkan dan di taburi keseluruh bagian ikan, dengan dua tahap penggaram, yangpertama garam sepertiga di larutkan dan sisanya di masukan kedalam perut ikan, tunggu selama satu hari, lalu garam nya dikeluarkan langsung keseluruh bagian ikan, selanjutnya pemiletan, di lumuri garam lagi dengn konsentrasi awal yaitu 20%.
Kata kunci: ikan patin, jambal roti,  penggaraman.



PENDAHULUAN
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Tanda ikan yang sudah busuk,  mata suram dan tenggelam ,sisik suram dan mudah lepas, warna kulit suram dengan lendir tebal, insang berwarna kelabu dengan lendir tebal, dinding perut lembek, warna keseluruhan suram dan berbau busuk. Tanda ikan yang masih segar , daging kenyal, mata jernih menonjol, sisik kuat dan mengkilat, sirip kuat, warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang , insang berwarna merah, dinding perut kuat , bau ikan segar. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Karena itu lah harus adanya penanganan khusus atau di olah lebih lanjut, seperti hal nya dengan di buat jambal roti ini, yang mempunyai daya tahan yang relatif lama dan harga lumayan mahal.
          Adapun tujuan dari praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan tentang pembuatan jambal roti ikan patin ini adalah adalah untuk mengetahui konsentrasi garam terbaik untuk mencegah infestasi lalat pada penjemuran jambal roti.

TINJAUAN PUSTAKA     
            Jambal roti adalah olahan ikan asin yang berasal dari ikan patin. Ikan ini dibuat dengan proses fermetasi garam sehingga mempunyai karakteristik yang khas. Tekstur dagingnya yang mudah hancur setelah di goreng seperti roti panggang.

METODOLOGI
Praktikum Teknologi Pengolahan dan Hasil Perikanan tentang pembuatan jambal roti ikan patin dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Desember 2013 pada pukul 08.00 s/d 10.00 WIB yang bertempat di Laboratorium TPHP Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
            Pada kegiatan praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan tentang pembuatan jambal roti, alat dan bahan yang digunakan yaitu, ikan patin dua ekor, garam krosok sesuai konsentrasi nya masing-masing, bawang putih empat siung, gula putih secukupnya, pisau, talenan, nampan, dan timbangan analitik.
            Adapun langkah - langkah dalam praktikum Teknologi Pengolahan dan Hasil Perikanan tentang pembutan jambal roti ikan patin yaitu,
Cuci dan timbang ikan patin

Potong kepala ikan dan siangi, lalu cuci dan timbang

Penggaraman I (konsentrasi garam 20%) 12 jam

Penggaraman II (12 jam)

Pembelahan

Olesi ikan dengan bawang putih di tambah gula pasir

Penjemuran 3 hari

Pengamatan infestasi lalat

Jambal roti






HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Lalat
Jam ke-
Perlakuan
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
20%
1
1
1
1
0
2
10
1
11
7
2
6
4
0
2
0
11
1
15
1
2
14
2
13
1
2
12
1
2
2
1
13
7
5
1
1
1
4
3
6
7
2
11
2
2
1
1
1
1
1
1
1
3
2
0
0
1
4
3
1
2
2
1
3
1
-
2
1
-
1
-
-
1
1
-
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
3
2
1
3
2
1
2
2
1
2
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
2
1
1
1
2
1
25%
8
3
0
8
3
0
7
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
9
5
1
9
1
0
5
1
1
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
2
0
1
1
0
1
3
1
1
1
2
2
3
-
2
1
-
-
3
2
-
-
-
2
-
1
1
1
-
-
1
1
-
2
2
1
1
2
-
-
2
-
1
1
2
-
2
1
-
2
1
-
-
1
1
-
2
2
1
2
-
30%
1
4
3
1
2
2
1
3
1
-
2
1
-
1
-
-
1
1
-
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
3
2
1
3
2
1
2
2
1
2
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
2
1
1
1
2
1
8
1
1
12
3
1
2
0
0
1
0
1
2
0
2
0
0
2
0
0
2
4
0
2
5
0
1
1
15
2
1
31
5
3
12
1
2
2
0
2
4
0
1
0
0
2
1
1
2
2
0
2
3
0
2
1


PEMBAHASAN
          dari hasil pengamatan infestasi lalat pada jambal roti ikan patin menujukan bahwa, pada konsentrasi garam 20% baik kelompok 1 dan 2 yaitu menujukan bahwa lalat banyak yang hinggap, sedangkan pada konsentari garam 25% lalat yang hinggap kurang dibangdingkan dengan konsentrasi 20%, sedangkan pada jambal roti yang konsentasi 30% terlihat jelas lalat yang hinggap sangat sedikit dibandingkan dengan konsentrasi 20% dan 25%, hal itu menunjukan baha konsentrasi larutan garam mempengaruhi infestasi lalat yang hinggap pada jambal roti yang di jemur.

KESIMPULAN
          Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengaruh konsentrasi garam yang baik dalam mencegah infestasi lalat yang hinggap di proses penjemuran jambal roti yaitu pada konsentrasi 30%.

SARAN
          Pada praktikum tentang pembuatan jambal roti ini harus lebih efektif lagi dalam praktikum, keseriusan dalam praktikum harus terbiasa. Selalu jaga kebersihan dalam laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

BPPMHP, 2005. Fermentasi garam. Jurnal pengolahan pada mutu ikan

Chasanah E, Syahrul Gunawan dan Nasir,1986. Pengaruh konsentasi garam.Jurnal Pasca Panen Perikanan No. 53. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar