LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBERIAN
PAKAN PADA IKAN
PEMBUATAN SILASE IKAN
DISUSUN OLEH :
DENI SAPUTRA
4443110373
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA
2 0 1 3
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga dapat terselesaikan penulisan laporan praktikum ini.
Laporan praktikum ini merupakan salah satu bentuk hasil kegiatan pembuatan
silase dan pengamatan dari hari pertama sampai hari ke lima, serta kajian
berbagai pustaka terkait guna menunjang dan menambah
informasi tentang kualitas silase yang baik.
Berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis
merasa masih banyak kekurangan dalam penyususnan laporan praktikum ini, untuk
itu peulis berharap kritik dan saran yang membangun, demi kesempurnaan laporan
praktikm ini.
Serang, 19 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pegantar ....................................................................................................
i
Daftar
Isi .............................................................................................................
ii
Daftar Tabel ......................................................................................................
iii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Pendahuluan
..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum
............................................................................. 2
BAB 2 Tinjauan
Pustaka
2.1 Silase Ikan
........................................................................................ 3
2.2 Manfaat Silase pada Perikanan Budidaya ........................................ 3
2.3 Penelitian tentang Silase
.................................................................. 3
BAB 3 Metodologi
3.1 Lokasi Praktikum
............................................................................. 4
3.2 Alat dan Bahan
................................................................................. 4
3.3 Pelaksanaan Praktikum
.................................................................... 4
3.4 Parameter yang Di Amati
................................................................. 4
3.5 Analisa Data
..................................................................................... 4
BAB 4 Hasil dan
Pembahasan
4.1 Hasil ................................................................................................. 6
4.2 Pembahasan
...................................................................................... 6
BAB 5 Kesimpulan ........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 8
DAFTAR
TABEL
Tabel 1. Pengamatan PH pada silase ikan
......................................................... 6
Tabel 2. Pengamatan
bobot jeroan, Kepala + ekor (gram)
................................ 6
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Mahalnya pellet sebagai
pakan ikan sudah lama dirasakan oleh pembudidaya ikan
di Indonesia. Seringkali pembudidaya ikan menanggulanginya
dengan cara memberika pakan seadanya yang diperoleh dengan mudah dari
lingkungan di sekitarnya. Pemberian pakan
yang seadanya sangat mempengaruhi produktivitas ikan, terlihat dari lambatnya pertumbuhan atau minimnya
peningkatan berat badan (BB) bahkan sampai mengalami sakit.
Pembuatan silase merupakan salah
satu cara yang sangat berguna untuk tetap menggunakan materi ikan dengan kualitas
nutrisi yang tinggi sebagai pakan ikan di sepanjang waktu. Silase diharapkan dapat
mengatasi permasalahan kekurangan pellet akibat harganya semakin mahal, yang selanjutnya dapat
memperbaiki produktivitas budidaya ikan. Produktivitas budidaya ikan merupakan fungsi dari ketersediaan
pakan dan kualitasnya. Teknologi pembuatan silase sudah
lama dikenal dan berkembang pesat di negara yang mengalami musim dingin.
Prinsip pembuatan silase
adalah fermentasi hijauan oleh bakteri asam laktat secara anaerob. Bakteri asam
laktat akan menggunakan karbohidrat yang terlarut dalam air (water soluble carbohydrate,
WSC) dan menghasilkan asam laktat. Asam ini akan berperan dalam penurunan Ph
silase. Selama proses fermentasi asam laktat yang dihasilkan akan berperan
sebagai zat pengawet sehingga dapat menghindarkan pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk. Bakteri asam laktat dapat diharapkan secara otomatis tumbuh dan
berkembang pada saat dilakukan fermentasi secara alami, tetapi untuk menghindari kegagalan
fermentasi dianjurkan untuk melakukan penambahan inokulum bakteri asam laktat (BAL) yang homofermentatif, agar terjamin berlangsungnya
fermentasi asam laktat. Inokulum BAL merupakan additive paling populer
dibandingkan asam, enzim atau lainnya.
Produk inokulum komersial
yang beredar di pasaran sebagian besar produksi luar negeri. Indonesia sangat terbuka kesempatan untuk
mengembangkan inokulum dengan menggunakan isolat bakteri asam laktat lokal.
Tingginya keanekaragaman mikroorganisme yang ada di Indonesia khususnya BAL
sangat memungkinkan untuk ditemukannnya isolat potensial
melalui skrining yang efektif. Tahap selanjutnya isolat potensial tersebut
dapat dikembangkan sebagai inokulum silase.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksankannya praktikum pembutan silase
ini yaitu :
1. Mengetahui proses pembuatan silase.
2. Mengetahui apa saja yang terjadi selama proses pembuatan
silase cair.
3. Mengetahui proses fermentasi pada silase.
BAB
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Silase Ikan
Silase
ikan adalah bentuk hidrolisis protein beserta komponen lain dan dari ikan atau
sisa – sisa ikan yang disimpan pada suatu tempat /wadah dan diawetkan dengan
penambahan asam dan produknya berupa barang cair (Jatmiko, 2002; Kompiang dan
Ilyas, 1983).
Prinsip
pengawetan sesuatu bahan dengan cara silase ini adalah penurunan pH dari bahan
tersebut, sehingga bakteri pembusuk terhenti pertumbuhannya. (Mukodiningsih,
dkk., 2003).
2.2 Manfaat Silase pada Perikanan Budidaya
Pakan
adalah salah satu faktor yang sangat menunjang dalam keberhasilan dalam
perikanan budidaya, namun ketika kebutuhan pakan untuk budidaya ketersediannya
terbatas dan harga pakan tersebut meningkat atau mahal, maka para pembudidaya
kebingungan dalam mengatasi masalah tersebut, banyak pembudidaya ikan yang
gulung tikar akibat tidak seimbangnya antara pengeluaran dan pendapatan para
pembudidaya ikan, akibat semakin naiknya harga pakan.
Silase
adalah alternatif pada perikanan budidaya, dalam menangani masalah mahalnya
harga pakan, karena bahan yang digunakan adalah bahan baku nya yang sangat
terbilang murah dan melimpah, pembuatan tepung silase ikan adalah salah satu
pengganti tepung ikan, sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan.
2.3 Penelitian tentang Silase
Sudah banyak penelitian – penelitian tentang silase baik
itu silase ikan dan non ikan sebagai bahan bakunya, salah satunya adalah
penelitian yang dilakukan oleh E Rossi, A Kamarudin, dan N.S Lubis, yaitu
tentang “ Kualitas Tepung Silase Ikan Yang Dibuat Dengan Beberapa Metoda
(Alternatif Pengganti Tepung Ikan)”.
Dalam penelitian ini dalam pembuatan tepung silase ikan
yang berbahan baku adalah ikan rucah yang didapat dari para nelayan, lalu
dengan beberapa metoda yang dilakukan yaitu, sebagai sumber karbohidrat
menggunakan gula saka afkir, dan sebagai starter baktery menggunakan cairan
rebung dan silase afkir yang mengandung asam laktat yang tinggi.
Metode pembuatan silase ikan adalah sebagai berikut :
A.
85% ikan rucah
mentah + 10% saka afkir + 5% cairan rebung
B.
85% ikan rucah
mentah + 10% saka afkir + 5% silase afkir
C.
85% ikan rucah
kukus + 10% saka afkir + 5% cairan rebung
D.
85% ikan rucah
kukus + 10% saka afkir + 5% silase afkir
E.
Tepung ikan sebagai
kontrol, produksi CV Sari Ikan Persada
Hasil dari perlakuan tersebut sebagai berikut :
Perlakuan
|
Bahan Kering
(%)
|
Zat Makan (
% BK )
|
||
Bahan
Organik
|
Protein
Kasar
|
Lemak Kasar
|
||
A
B
C
D
E
|
88,87
87,93
85,94
86,44
80,55
|
76,15
75,03
74,16
72,63
56,92
|
59,47
56,83
61,44
60,22
62,95
|
6,07
6,99
9,17
10,88
3,16
|
SE
|
0,59
|
0,52
|
1,44
|
0,52
|
|
Hasil Uji
Lanjut Ortogonal Kontras
|
|||
|
ABCDvsE**
ABvsCD**
A vs B ns
C vs D ns
|
ABCDvsE**
ABvsCD**
A vs B ns
C vs D ns
|
|
ABCDvsE**
ABvsCD**
A vs B ns
C vs D *
|
Keterangan : **
Berbeda sangat nyata pada taraf 1%
* Berbeda nyata 5%
ns : Non Signifikan
BAB
3
METODOLOGI
3.1 Lokasi Praktikum
Lokasi
yang digunakan praktikum pembuatan silase ikan ini di laboratorium Budidaya
Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan silase ikan ini adalah
organ dalam, insang, ekor dan kepala ikan kembung, asam Formiat, botol beling,
pH indikator, kayu, pisau, talenan dan nampan.
3.3 Pelaksanaan Praktikum
Praktikum
pembuatan silase ikan ini dilaksanakan pada hari selasa 03 desember 2013, pukul
13.00 sampai dengan selesai, namun untuk pengamatan silase nya, dilaksanakan
selama lima hari, dari hari selasa sampai hari sabtu, yaitu dari tanggal 03 - 07 desember 2013.
3.4 Parameter yang Di Amati
Parameter
yang di amati selama pembuatan silase ikan ini adalah penurunan pH, dan
rendemen pada jeroan, insang, kepala dan ekor ikan kembung yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan silase.
3.5 Analisa Data
Penganalisaan
data pembuatan silase ini dilakukan pada saat awal pembuatan itu di analisa
tentang rendemen jeroan, kepala + ekor + insang, dan untuk parameter pH
dianalisa sejak hari pertama proses pembuatan silase sampai hari kelima.
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan PH pada silase ikan
PH
|
H1
|
H2
|
H3
|
H4
|
H5
|
Jeroan
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
Kepala + ekor
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
Tabel 2. Pengamatan
bobot jeroan, Kepala + ekor (gram)
|
Ikan
1
|
Ikan
2
|
Ikan
3
|
Ikan
4
|
Ikan
5
|
Rata
-rata
|
||||||
Ikan Utuh
|
192
|
206
|
224
|
184
|
195
|
200,2
|
||||||
|
|
Rendemen
|
|
Rendemen
|
|
Rendemen
|
|
Rendemen
|
|
Rendemen
|
|
|
Jeroan
|
11
|
5,72
%
|
11
|
5,33%
|
12
|
5,35%
|
13
|
7,06%
|
11
|
5,64%
|
11,6
|
5,82%
|
Kepala + ekor
|
30
|
15,62%
|
34
|
16,50%
|
32
|
14,28%
|
31
|
16,84%
|
35
|
17,94%
|
32,1
|
16,23%
|
4.2 Pembahasan
Dari data tabel 1 diatas menunjukan bahwa pada prinsipnya
pembuatan silase itu menurunkan pH pada bahan tersebut, pada hari pertama pH
kedua bahan, jeroan dan kepala + ekor itu adalah 3 dan 4, pada pengamatan hari
ke-dua sampai hari ke-4 pada jeroan ikan tidak ada perubahan yaitu pH 3, tetapi
pada hari ke-5 menunjukan Ph 2. Sedangkan pada kepala + ekor menunjukan
penurunan Ph pada hari ke-2 yaitu menjadi 3 sampai pengamatan hari ke-5.
Prinsip pengawetan sesuatu bahan dengan cara silase ini
adalah penurunan pH dari bahan tersebut, sehingga bakteri pembusuk terhenti
pertumbuhannya. (Mukodiningsih, dkk., 2003).
Sedangkan pada tabel 2 menunjukan rendemen pada jeroan
ikan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan silase ikan, rata – rata berat
jeroan itu sekitar 11,6 gr atau 5,82% dari ± 1kg, sedangkan pada kepala dan
ekor itu berkisar rata – rata 32,1 gram atau 16% dari ± 1kg ikan kembung yang
digunakan.
BAB 5
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses
pembuatan silase adalah dari persiapan bahan – bahan dan alat – alat yang di
perlukan dalam proses pembuatan silase, selanjutnya pencampuran bahan baku yang
sudah dicacah halus dicampur dengan starter yaitu asam formiat, lalu tinggal
pengamatan selama lima hari dan amati penurunan Ph pada silase tersebut. Adapun
yang terjadi dalam proses pembuatan silase ini adalah fermentasi.
Fermentasi dimulai dari habisnya oksigen yang digunkan
oleh sel pada ikan, bakteri menggunakan karbohidrat mudah larut untuk
menghasilkan asam laktat dalam penurunan pH silase. Penurunan Ph secara cepat
membatasi pemecahan protein dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme anaerob
merugikan seperti enterobakteria dan clostridia.
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, B. 2002. Teknologi dan Aplikasi Tepung Silase Ikan
(TSI). http://rudyct.tripod.com/sem1023/budhi
jatiko.htm [19 Desember 2013]
Widhiyanto, D. N.
2006. Pengaruh Pakan Silase Ikan Petek
Terhadap Produksi dan Daya Tetas Kista Artemia sp. Skripsi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang.
E Rossi. Dkk. 1999.
Kualitas Tepung Silase Ikan Yang Dibuat
Dengan Beberapa Metoda (Alternatif Pengganti Tepung Ikan).Balai Penelitian
Ikan. Jepara.
Suharto. 1997. Teknik Pembuatan Silase Ika . Balai
Penelitian Ternak Ciawi. Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar