BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak
(moluska).Pengertian
kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya
luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi.
Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua
moluska dengan sepasang cangkang (lihat Bivalvia). Dengan
pengertian ini, lebih tepat orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang dipakai
di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini dapat dilihat pada istilah
"kerajinan dari kerang".Kata kerang dapat pula berarti semua
kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada suatu obyek. Ke dalamnya termasuk
jenis-jenis yang dapat dimakan, seperti kerang darah dan kerang hijau (kupang awung), namun tidak
termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar
perairan, seperti lokan dan remis.
Kerang juga dipakai untuk menyebut berbagai
kerang-kerangan yang bercangkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada
cangkang yang tegas. Dalam pengertian ini, kerang hijau tidak termasuk di dalamnya
dan lebih tepat disebut kupang. Pengertian yang paling mendekati dalam bahasa
Inggris adalah cockle.
Kerang
abalone merpakan hewan herbivore, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan dan aktif
makan pada suasana gelap. Jenis makanannya adalah seaweed yang biasa disebut
makro alga. Jenis seaweed/makro alga yang tumbuh dilaut sangat beraneka ragam.
Secara garis besar ada 3 golongan seaweed/makro alga yang hidup di laut, yaitu;
1) makro alga merah (Red seaweeds), 2) alga coklat (Brown seaweeds),
dan 3) alga hijau (Green seaweed). Ketiga golongan tersebut terbagi atas
beberapa jenis dan beraneka ragam. Keragaman tersebut tidak semuanya dapat
dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dibuatnya makalah tentang Kerang Abalon ini adalah sebagai berikut.
Mahasiswa
mengetahui tentang kerang abalon dan mahasiswa mampu memdeskripsikan tentang
kerang abalon, baik morfologi, habitat, dan pemanfaantannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Klasifikasi dan Gambar
Menurut Cox (1962), klasifikasi Abalon
adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Invertebrata
Filum
: Mollusca
Kelas
: Gastropoda
Subkelas
: Prosobaranchia
Ordo
: Diatocardia
Famili
: Haliotidae
Genus
: Haliostis
Spesies
: Haliostis assiana
2.2
Morfologi
Abalon (berasal dari bahasa Spanyol, Abulón) ialah suatu spesies kerang-kerangan (moluska) dari familia Haliotidae dan genus Haliotis. Ia dikenal pula sebagai kerang mata tujuh atau siput balik batu, ormer di Jersey dan Guernsey, perlemoen di Afrika Selatan, dan pāua diSelandia Baru. Abalon tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam
famili Haliotidae dan kira-kira 4 - 7 subgenus.Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara
kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya hibrida).
Abalon memiliki ciri-ciri permukaan kulit sebelah dalam yang
berwarna-warni yang terbuat dari nakre. Daging moluska ini dianggap sebagai salah satu makanan istimewa di
sebagian Amerika Latin (khususnya Chili), Asia Tenggara, dan Asia Timur (khususnya di Republik Rakyat Cina,Jepang, dan Korea).
Abalon (Haliotis asinina) merupakan komoditas baru dalam
akuakultur Indonesia yang perlu dikembangkan karena dua hal utama. Pertama,
organisme ini memiliki tingkatan trofik yang rendah, yaitu konsumen tingkat
pertama (herbivora) dengan makanan utama rumput laut.
Kedua, abalon masih memiliki harga yang
tinggi, bahkan merupakan salah satu makanan mewah baik di dalam maupun luar
negeri. Di Indonesia terdapat spesies Abalon Mata Tujuh (Haliostis asinina atau Medao: bahasa lokal Lombok) yang
ukurannya relatif cukup besar dan mudah ditemukan di daerah subtidal.
Kerang abalone memiliki satu
cangkang yang terletak pada bagian atas. Pada cangkang tersebut terdapat
lubang-lubang dalam jumlah yang sesuai dengan ukuran abalone, semakin besar
ukuran kerang abalone maka semakin banyak lubang yang terdapat pada cangkang.
Lubang-lubang tersebut tertata rapi mulai dari ujung depan hingga belakang
cangkang. Kerang abalone juga mempunyai mulut dan sungut yang terletak di bawah
cangkang serta sepasang mata.
Gambar 1.
Alat pencernaan kerang abalone.
Bagian-bagian lain dari kerang abalone dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 2.
Bagian-bagian tubuh kerang abalone.
2.3 Makanan, dan Habitat
1. Makanan
Kerang abalone
merpakan hewan herbivore, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan dan aktif makan
pada suasana gelap. Jenis makanannya adalah seaweed yang biasa disebut makro
alga. Jenis seaweed/makro alga yang tumbuh dilaut sangat beraneka ragam. Secara
garis besar ada 3 golongan seaweed/makro alga yang
hidup di laut, yaitu; 1) makro alga merah (Red seaweeds), 2) alga coklat
(Brown seaweeds), dan 3) alga hijau (Green seaweed). Ketiga
golongan tersebut terbagi atas beberapa jenis dan beraneka ragam. Keragaman
tersebut tidak semuanya dapat dimanfaatkan kerang abalone sebagai makanannya.
Berikut ini spesies/jenis seaweed yang dapat dimanfaatkan kerang abalone
sebagai makanannya, yaitu:
a. Makro alga merah, yaitu:
Corallina, Lithothamnium,
Gracilaria, Jeanerettia, Porphyra.
b. Makro alga coklat:
Ecklonia, Laminaria,
Macrocystis, Nereocystis, Undaria, Sargasum.
c. Makro alga hijau, seperti Ulva
2. Habitat dan
Tingkah Laku
Kerang
Abalone biasa ditemukan pada daerah yang berkarang yang sekaligus dipergunakan
sebagai tempat menempel. Kerang abalone bergerak dan berpindah tempat dengan
menggunakan satu organ yaitu kaki. Gerakan kaki yang sangat lambat sangat
memudahkan predator untuk memangsanya.
Pada siang hari
atau suasana terang, kerang abalone lebih cenderung bersembunyi di
karang-karang dan pada suasana malam atau gelap lebih aktif melakukan gerakan
berpindah tempat. Ditinjau dari segi perairan, kehidupan kerang abalone sangat
dipengaruhi oleh kualitas air. Secara umum, spesies kerang abalone mempunyai
toleransi terhadap suhu air yang
berbeda-beda, contoh; H.
kamtschatkana dapat hidup
dalam air yang lebih dingin sedangkan H.
asinina dapat hidup dalam air
bersuhu tinggi (300C).
Parameter kualitas air yang lainnya yaitu, pH antara 7-8, Salinitas 31-32ppt, H2S
dan NH3 kurang dari 1ppm serta oksigen terlarut lebih dari
3ppm.
Penyebaran kerang abalone sangat terbatas. Tidak semua pantai
yang berkarang terdapat kerang abalone. Secara umum, kerang abalone tidak
ditemukan di daerah estuaria yaitu pertemuan air laut dan tawar yang biasa
terjadi di muara sungai. Ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya adanya air tawar sehingga fluktuasi salinitas yang sering terjadi,
tingkat kekeruhan air yang lebih tinggi dan kemungkinan juga karena konsentrasi oksigen yang
rendah.
Abalone tergolong hewan berumah dua
atau diocis, yaitu betina dan jantan terpisah. Kematangan gonad induk
jantan maupun betina berlangsung sepanjang tahun dengan puncak musim memijah
terjadi pada bulan-bulan Juli dan Oktober. Telur yang siap dipijahkan
berdiameter 100 µm, di laboraturium telur yang dipijahkan berdiameter rata-rata
183 µm (Cholik et al., 2005).
2.4 Komposisi kimia
Daging
abalon mempunyai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%; lemak
3,20%; serat 5,60%, abu 11,11%; dan kadar air 0,60% serta cangkangnya mempunyai
nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju dan
berbagai bentuk barang kerajinan lainnya. Produksi kerang abalone saat ini
lebih banyak diperoleh dari tangkapan di alam, dan ini akan menimbulkan
kekwatiran akan terjadinya kelangkaan yang berakhir pada kepunahan.
2.5 Pemanfaatan
Pemanfaatan
abalone sampai saat ini hanya untuk konsumsi saja, namun tidak menutup
kemungkinan bisa dilanjutkan pemanfaatan yang lebih lanjut.
2.6 Budidaya
Sarana Pada Metode
Pen-Culture
Sarana yang dibutuhkan untuk
budidaya kerang abalone pada metode ini adalah sebagai berikut:
a.
Wadah yaitu pen-culture atau kurungan
tancap.
b.
Substrak yang terbuat dari paving blok
dan genteng.
c.
Alat kerja, seperti; timbangan,
keranjang/waskom, pacul, linggis dan palu.
Sarana ini akan dipergunakan dalam
proses pembuatan dan peletakan wadah serta saat proses pemeliharaan
berlangsung.
Sarana Pada Metode KJA
Metode KJA, sarana yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
a. Wadah yang berupa unit keramba jaring
apung yang dapat terbuat dari kayu atau bambu dilengkapi jangkar yang terbuat
dari besi atau beton.
b. Wadah pemeliharaan yang terbuat dari
waring.
c. Alat transportasi, seperti; perahu
atau sampan.
d. Alat kerja, seperi; timbangan, palu
dan gergaji.
e. Rumah jaga, dipergunakan untuk
kegiatan pengamanan.
1. PEMILIHAN LOKASI
Kerang abalone
hidup pada daerah karang berpasir disekitar pantai dan jarang bahkan tidak
terdapat dimuara sungai. Hal ini yang akan menjadi pertimbangan utama dalam
memilih lokasi budidaya kerang abalone. Oleh karena itu, tidak semua lokasi
dapat dijadikan sebagai tempat budidaya kerang abalone. Selain factor lokasi,
faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah faktor keamanan. Faktor
keamanan merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan setiap kegiatan usaha
yang dilakukan. Lokasi yang sangat ideal akan tetapi jika faktor keamanan tidak
mendukung akan menimbulkan kerugian akibat dari pencurian dan hal ini akan
mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Berdasarkan pada
metode budidaya, saat ini Loka Budidaya Laut-Lombok telah menerapkan dan
mengembangkan 2 metode, yaitu; 1). Metode pen-culture (kurungan tancap) dan 2).
Metode Keramba Jaring Apung (KJA). Pada kedua metode ini memiliki spesifikasi
lokasi yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari persyaratan lokasi dari ke dua
metode, yaitu:
a. Metode
Pen-Culture.
Persyaratan
lokasi untuk budidaya kerang
abalone dengan metode pen-culture adalah sebagai berikut:
- Daerah pantai dengan curah hujan
rendah
Lokasi sebaiknya
mempunyai curah hujan rendah sepanjang tahun, hal ini untuk menghindari
fluktuasi parameter air laut terutama salinitas yang mencolok. Pada daerah
curah hujan tinggi akan berdanpak sangat buruk pada saat air surut, yaitu air
hujan akan tergenang pada lokasi pen-culture, akibatnya salinitas akan turun
secara drastis. Apabila hal ini
berlangsung cukup lama akan menimbulkan stress dan membahayakan kehidupan
kerang abalone dan berujung pada kematian.
- Daerah pantai yang jauh/tidak ada
muara sungai.
Hal ini
bertujuan untuk menghindari abrasi air tawar yang dapat mengakibatkan perubahan
kualitas air, terutama salinitas serta partikel dan limbah yang terbawa oleh
arus sungai. Keadaan sperti ini memberikan danpak yang buruk terhadap kehidupan
kerang abalone. Oleh karena itu, daerah ini sebaiknya tidak dijadikan lokasi
buddiaya kerang abalone.
- Keadaan pantai yang landai/datar
(tidak curam/terjal).
Kedaan pantai
yang landai/datar akan memudahkan dalam membangun konstruksi pen-culture,
demikian sebaliknya, pada daerah pantai yang terjal akan mengakibatkan sulitnya menempatkan
konstruksi/wadah budidaya.
- Dasar pantai pasir berkarang dan
terdapat alga laut yang tumbuh (ex: padang lamun)
Pemilihan lokasi
yang seperti ini untuk mendekatkan keadaan wadah budidaya dalam bentuk habitat
asli kerang abalone. Selain itu, pada daerah berpasir suspensi atau partikel
lumpur dalam badan air sangat sedikit sehingga kejernihan air tetap terjamin.
Adanya alga yang tumbuh pada daerah tersebut akan menjadi tolak ukur untuk
kesinambungan ketersediaan pakan serta kelangsungan hidup pakan yang akan
diberikan seperti Gracilaria sp. Sebaliknya, pada daerah berlumpur
akan terus terjadi kekeruhan akibat partikel tanah yang terbawa dalam badan air
yang dapat menimbulkan endapan/sedimen yang pada akhirnya membahayakan
kehidupan kerang abalone yaitu kerang abalone dapat tertimbun dalam endapan
tersebut sehingga menyulitkan untuk memperoleh oksigen yang akhirnya tingkat
mortalitas menjadi tinggi.
- Ketinggian air saat surut terendah.
Pada saat surut
terendah, sebaiknya lokasi tetap pada daerah yang tergenang air, jika lokasi
terletak pada daerah pantai yang kering, maka bagian dalam pen-culture harus
digali dengan kedalaman minimal10-15cm dengan tujuan untuk mempertahankan
genangan air saat surut terendah.
Hal ini
bertujuan untuk menghindari perubahan suhu yang sangat mencolok dan menghindari
kekeringan pada kerang abalone yang dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan
kematian.
- Mudah dijangkau dan diawasi.
Lokasi harus
mudah dijangkau (dekat dengan tempat tinggal), bertujuan untuk memudahkan pengawasan
setiap saat, terutama kerusakan konstruksi atau hal lain yang dapat menimbulkan
kerugian dan membahayakan kehidupan kerang abalone,
seperti; adanya predator. Selain itu, dekatnya lokasi juga merupakan tindakan
pengamanan yang tepat.
- Gelombang/ombak pantai yang tidak
terlalu besar
Daerah pantai
yang dijadikan lokasi harus terlindung dari hempasan ombak yang cukup besar,
bertujuan untuk menghindari kerusakan pada wadah/konstruksi pen-culture. Hal
lain, lokasi yang memiliki ombak besar maka usia ekonomis sarana akan menjadi
pendek serta akan menambah biaya dalam konstruksi yang harus dibuat kokoh serta
perbaikan, tentunya hal ini akan memperkecil margin keuntungan dan bahkan dapat
mengakibatkan kerugian.
Gambar
3. Lokasi pen-culture
b. Metode
KJA
Pemilihan lokasi
budidaya kerang abalone dengan metode KJA pada prinsipnya sama dengan pemilihan
lokasi pada budidaya ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dengan
sistim KJA. Oleh karena itu, budidaya kerang abalone dapat dilakukan secara
bersama dengan ikan kerapu bebek dalam jaring yang berbeda ataupun terpisah.
Adapun persyaratan lokasi adalah sebagai berikut:
- Faktor gangguan alam.
Gelombang dan Arus:
Gelombang yang
besar akan mengakibatkan goncangan rakit yang cukup kuat, hal ini akan
menyebakan rusaknya konstruksi rakit dan kesulitan dalam bekerja. Selain itu,
kekuatan arus juga sangat menentukan. Arus erat kaitannya dengan sirkulasi air
dalam wadah pemeliharaan/jaring. Arus yang kuat akan dapat mengakibatkan terlilitnya wadah/jaring. Oleh karena itu,
besar gelombang sebaiknya.
Bukan daerah
up-welling:
Lokasi ini
terhindar dari proses perputaran air dasar kepermukaan (up-welling).
Pada daerah yang sering terjadi up-welling sangat membahayakan kehidupan
organisme yang dipelihara, dimana air bawah dengan kandungan oksigen yang
sangat rendah serta gas-gas beracun akan kepermukaan yang dapat menimbulkan
kematian secara massal. Lokasi seperti ini sebaiknya dihindari.
Pencemaran:
Kerang abalone
merupakan hewan yang bergerak sangat lambat sehingga jika terjadi pencemaran
baik pencemaran industri, tambak maupun dari limbah masyarakat setempat akan
sulit untuk menghindar, akibatnya akan mengalami kematian secara massal.
Kedalaman perairan:
Kedalaman
perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air
pada lokasi tersebut. Lokasi yang
dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar akibat dari pengaruh
gelombang yang pada akhirnya menimbulkan kekeruhan. Sebagai dasar patokan pada
saat surut terendah sebaiknya kedalaman perairan lebih dari 3m dari dasar waring/jaring.
- Faktor kualitas air.
Tabel 1. Parameter kualita air
untuk budidaya kerang abalone (H. asinina).
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Nilai rata-rata
|
1.
|
Salinitas
|
ppt
|
30-33
|
2.
|
Suhu
|
°C
|
29,5-30
|
3.
|
DO
|
mg/l
|
5,9-6,11
|
4.
|
pH
|
-
|
8,2-8,9
|
5.
|
Amonia
|
ppm
|
<>
|
6
|
Kecerahan
|
m
|
>10
|
Sumber: Loka
Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005
Faktor kualitas
air bukan merupakan suatu kendala jika daerah tersebut merupakan daerah
budidaya ikan kerapu. Lain halnya pada lokasi yang baru, perlu dilakukan suatu
pendekatan dengan cara pengukuran parameter kualitas air serta tindakan uji
coba yang bersifat sederhana jika tidak memiliki alat pengukur kualitas air
yaitu dengan cara memelihara beberapa ekor kerang abalone pada daerah tersebut,
minimal sekitar 2-4 minggu (sekitar 1 bulan), dan
parameter yang diamati adalah dapat bertahan hidup dan mampu memakan pakan yang
diberikan. Ini yang akan dijadikan sebagai tolak ukur bahwa lokasi tersebut
telah mampu mendukung budidaya kerang abalone.
2. DESAIN DAN KONSTRUKSI
Desain dan
konstruksi harus di desain sedemikian rupa hingga
membentuk suatu konstruksi yang layak untuk budidaya kerang abalone. Hal yang
perlu diperhatikan adalah kekuatan konstruksi, daya tahan dan biaya konstruksi.
Kita bisa saja membuat suatu konstruksi yang sangat kokoh dengan menggunakan
bahan yang kuat, seperti besi
anti karat (staenless), akan tetapi biaya yang dikeluarkan mesti tidak sedikit.
Bagi para pengusaha yang mempunyai modal yang besar, hal itu bukan suatu
masalah akan tetapi bagi masyarakat yang berpenghasilan cukup tentu hal ini
akan menjadi suatu masalah.
Loka Budidaya
Laut-Lombok dalam hal ini telah mendesain suatu konstruksi wadah budidaya
kerang abalone dengan biaya yang relative terjangkau oleh masyarakat. Desain
konstruksi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
a. Konstruksi
Pen-Culture
Pen-culture
berbentuk empat persegi panjang berukuran (PxLxT) 10x2x0,5meter yang di desain
dari kayu. Untuk membuat 1 unit pen-culture membutuhkan bahan-bahan sebagai
berikut:
- Kayu balok ukuran 8cm x 12cm x 4m = 3 batang
- Kayu reng ukuran 3cm x 4cm x 4m =
30 batang
- Papan uk. 3cm x 20cm x 4m = 6 lembar
- Kayu balok 4cm x 6cm x 4m = 4 batang
- Waring hitam (mess size 5mm) = 1 roll
- Tali 4mm = 0,5 roll
- Paving blok = 500 unit
- Genteng = 250 unit
- Semen = 2 sak
- Paku 7cm dan 10cm = 2 kg dan 0.5 kg
Gambar
4. Desain dan konstruksi pen-culture
Konstruksi
pen-culture yang telah terbentuk dan ditempatkan pada lokasi yang telah
ditentukan, paving blok dan genteng dapat diatur dan ditata secara berderet
dalam pen-culture. Pemberian paving blok dan genteng ini bertujuan sebagai
substrak menempel dan bersembunyi kerang abalone pada terang hari dan
menciptakan suasana habitat aslinya.
Genteng
disusun secara berbaris dengan kemiringan 450 searah dengan arah gelombang (tidak
menghadap gelombang), sedangkan paving blok dipergunakan sebagai penyangga
sekaligus pengapit antara genteng sehingga tidak mudah terbongkar akibat
hempasan gelombang dan akan membentuk rongga atau jarak antara genteng yang
dapat menjadi tempat persembunyian kerang abalone.
Gambar
5. Jenis Substrak (kiri) dara penyusunan substrak (kanan).
Selain
menyelesaikan konstruksi pen-culture, langkah selanjutnya adalah penumbuhan
makanan dalam pen-culture, salah satunya adalah Gracilaria sp. Hal ini dimaksudkan sebagai sumber
makanan awal saat benih mulai ditebar. Penumbuhan/penanaman rumput laut jenis Gracilaria sp dilakukan dengan cara menyelipkan
diantara selah-selah jajaran genteng untuk menghindari hanyutnya akibat adanya
aliran air maupun ombak. Lama waktu penumbuhan hingga mulai penabaran benih
sebaiknya 14 hari (2 minggu), dengan maksud bahwa dalam kurung waktu 14 hari Gracilaria sp diharapkan telah mampu melekat pada
genteng/substrak.
Gambar
6. Penumbuhan pakan
a. Konstruksi KJA
Metode
budidaya dengan KJA berbeda dengan metode pen-culture. Pada metode KJA lebih
identik pada lokasi perairan dalam yang terlindungi, dalam arti bukan laut
lepas dan jalur pelayaran. Desain dan konstruksi KJA pada umumnya sama, akan
tetapi sering kali dibuat ukuran yang berbeda. Hal ini tentu tergantug pada
kemanpuan dalam membuatnya.
Bahan-bahan
untuk rangka rakit serta pelampung yang dipergunakan juga berbeda-beda, namun
pada prinsipnya sama yaitu untuk memelihara biota hingga dapat memperoleh hasil
yang memadai. Seperti, penggunaan rangka rakit dari bambu ataupun kayu. Hal
yang terpenting dalam memilih bahan konstruksi rakit adalah kekuatan, daya
tahan terhadap air (tidak mudah lapuk) dan harga beli yang terjangkau. Begitu
pula dengan penggunaan pelampung, seperti drum besi yang dicat anti karat, drum palstik
ataupun dari bahan strofoam yang terbungkus, namun pada prinsipnya hanya untuk
mengapungkan keramba. Dalam memilih dan menentukan jumlah pelampung harus
memperhitungkan daya apung atau kemanpuan menahan beban dan berat beban yang
dibawa sehingga tidak mudah tenggelam.
Loka
Budidaya Laut-Lombok sebagai salah satu pusat pengembangan budidaya laut telah
mendesain suatu unit keramba jaring apung yang dapat dijadikan suatu petunjuk
dalam menkonstruksi menjadi suatu unit keramba yang tahan terhadap gelombang.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk medesain 1 unit keramba adalah sebagai
berikut:
Tabel
2. Bahan konstruksi 1 unit rakit ukuran 8x8meter (4 lubang ukuran
3x3meter/lubang)
No
|
Item
|
Jumlah
|
Keterangan
|
|
1
|
Kayu ukuran 8cm x 12cm x 4m
|
24
|
batang
|
sebagai rangka rakit
|
2
|
Kayu ukuran 6cm x 12cm x 4m
|
6
|
batang
|
penguat/pengapit rangka
|
3
|
Kayu ukuran 4cm x 5cm x 4m
|
19
|
batang
|
sebagai rangka peneduh
|
4
|
Papan ukuran 3cm x 20cm x 4m
|
24
|
lembar
|
sebagai papan pijakan
|
5
|
Pelampung strofoam diameter 80cm
|
12
|
buah
|
untuk mengapungkan rakit
|
6
|
Orchdinet/paranet
|
1
|
roll
|
sebagai atap
|
7
|
Baut 19 untuk penguat rangka:
|
|||
* Panjang 15cm
|
24
|
buah
|
sebagai penyambung kayu
|
|
* Panjang 20cm
|
24
|
buah
|
sebagai penguat sambungan kayu
|
|
* Panjang 25cm
|
36
|
buah
|
untuk pembentukan rangka rakit
|
|
8
|
Tali PE 7mm
|
1
|
roll
|
sebagai pengikat pelampung
|
9
|
Tali PE 4mm
|
2
|
roll
|
sebagai penahan/rangka atap
|
10
|
Tali jahit PE
|
0.5
|
kg
|
sebagai tali jahit orchid net
|
Sumber: Loka Budidaya Laut-Lombok,
2004
Bahan-bahan
ini akan dirangkai menjadi satu hingga membentuk suatu rakit yang utuh. Proses
pembuatan rakit sebaiknya dilakukan didarat dan dekat dengan lokasi yang telah
dipilih sebagai lokasi budidaya, dengan tujuan memudahkan proses pengerjaannya
dan mempercepat proses penyelesaiannya serta penempatan dilokasi budidaya.
Metode perangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 7. Konstruksi
Kermba Jaring Apung (KJA).
Rakit
yang telah jadi dan siap sebaiknya segera ditempatkan pada lokasi yang telah
dipilih. Langkah awal penempatan rakit yaitu penempatan sebagian jangkar
terlebih dahulu dan setelah rakit sampai dilokasi budidaya, jangkar lainnya
dapat ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan. Penempatan sebagian
jangkar terlebih dahulu bertujuan sebagai titik awal posisi keramba sedangkan
jangkar lainnya sebagai pengatur arah keramba. Keramba yang akan dipasang jika
lebih dari 1 unit, posisi atau arah keramba sebaiknya berlawanan dengan arah
gelombang, bertujuan untuk menghindari luas permukaan hempasan. Lain halnya
dengan pemasangan 1 unit keramba pada suatu lokasi, pertimbangan ini tidak
perlu untuk dilakukan. penempatan posisi untuk beberapa unit keramba dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar
8. Posisi keramba terhada arah gelombang, angin dan arus
Selanjutnya,
kegiatan budidaya kerang abalone dapat dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan
budidaya kerang abalone dengan metode KJA dapat dibedakan dalam 2 cara/metode,
yaitu metode integrated dan metode monoculture.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
hasil dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa abalone Haliostis assiana
(berasal
dari bahasa Spanyol, Abulón) ialah suatu
spesies kerang-kerangan (moluska) dari familia Haliotidae dan genus Haliotis. Ia dikenal pula sebagai kerang mata tujuh atau siput balik batu, ormer di Jersey dan Guernsey, perlemoen di Afrika Selatan, dan pāua diSelandia Baru. Abalon tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam
famili Haliotidae dan kira-kira 4 - 7 subgenus.Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara
kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya hibrida).
3.2 Saran
Abalone
adalah salah satu komoditas perairan yang sangat penting, kalau hanya cara
pendapatannya dari alam lama kelamaan abalone akan overfhisng bahkan punah,,
untuk itu perlu kita budidayakan agar abalone tetap dapat memenuhi permintaan
pasar, dan tetaplah jaga kelestarian alam karna kita membutuhkannya untuk
elangsungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
www. Wikipedia.com. diakses 11-10-2012
http://zonaikan.wordpress.com/2010/12/27/klasifikasi-dan-morfologi-abalon/. diakses
11-10-2012
http://cesteraurora.blogspot.com/2011_10_01_archive.html.
diakses 11-10-2012
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
BalasHapusSaya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com
Apakah Anda mencari pinjaman untuk memulai bisnis atau proyek yang sesuai keinginan Anda? Di KARINA ROLAND LOAN COMPANY, kami menawarkan semua jenis bantuan keuangan untuk semua individu yang membutuhkan pinjaman seperti "pinjaman pribadi, pinjaman investasi, pinjaman rumah dan perusahaan pinjaman di seluruh dunia, tingkat bunga kami adalah 2% per tahun. Kami juga memberikan saran keuangan dan bantuan kepada klien dan pelamar kami. Jika Anda memiliki proyek yang baik atau ingin memulai bisnis dan membutuhkan pinjaman untuk segera membiayainya, kami dapat membicarakannya, menandatangani kontrak, dan kemudian mendanai proyek atau bisnis Anda untuk Anda bersama dengan Bank Dunia dan Bank Industri.
BalasHapusHubungi KARINA ROLAND LOAN COMPANY hari ini untuk mata uang yang Anda inginkan.
Kategori Bisnis
Bisnis Merchandising.
Bisnis manufaktur
Bisnis Hibrid.
Kepemilikan tunggal
Kemitraan.
Perusahaan.
Perseroan terbatas.
pinjaman pribadi.
pinjaman investasi.
Pinjaman Hutang.
Kredit Pemilikan Rumah.
Pinjaman hipotek
Laon otomatis.
Pinjaman pelajar.
Pinjaman bayaran.
Pinjaman syariah.
Pinjaman pertanian.
Pinjaman gereja.
PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA ELENA
Email: karinaloancompany @ gmail com WhatsApp only +1 (585) 708-3478.
Nama Facebook: Elena karina Roland
instagram: karina roland