BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha
budidaya udang di Indonesia telah berkembang sejak lama dengan komoditas utama
udang windu Penaeus monodon, yang berkembang sangat pesat dengan
menerapkan tehnologi intensif sampai dekade 2000-an. Namun intensitas
penggunaan lahan secara intensif yang terus-menerus menimbulkan penurunan
kualitas lingkungan dan akibat selanjutnya adalah merebaknya penyakit WSSV yang
dikarenakan oleh virus WSSV. Kondisi tersebut membuat banyak petambak mulai
beralih ke budidaya udang vanameLiptopenaeus vannamei, yang merupakan
udang impor dari luar negeri. Udang vaname memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi, pertumbuhannya cepat, dan
memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan penyakit dan pengaruh
lingkungan (Soleh 2006). Ablasi
adalah proses pemotongan tangkai mata udang yang terdapat organ X sebagai
penghasil hormon perkembangan dan pematangan gonad (Gonade Inhibiting
Hormone/GIH) serta penghambat pergantian kulit (Moulty
Inhibiting Hormone/MIH). Jika organ X sudah tidak ada maka organ
Y yang terletak di kepala dapat menghasilkan hormon perangsang pembentukan
gonad (Gonade Stimulating Hormone/GSH) sehingga proses
pematangan gonad dapat berlangsung cepat. Karena itulah dilaksanakannya praktikum
ablasi udang vanami.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu
mengetahui cara ablasi yang dilakukan pada udang vanname.
BAB
2
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Mata kuliah
Fisioreproduksi Ikan tentang ablasi pada udang vanname di laksanakan pada pukul
19.00 – 21.00 WIB. Di lab TPHP jurusan perikanan fakultas pertanian Universitas
sultan ageng tirtayasa
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum ablasi pada udang vanname yaitu udang Vanname,
Gunting, Karet gelang, Akuarium dan alat pemanas.
2.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada
praktikum ablasi pada udang vanname ini yaitu :
1. Siapkan
akuarium yang di isi air dan tambahkan aerasi ke dalam akuarium
2. Msukan
udang Vanname kedalam akuarium
3. Ambil
udang Vanname dari akuarium
4. Potong
mata yang dikira lebih jelek dengan menggunakan gunting yang sudah di panaskan
5. Setelah
udang Vanname di ablasi celupkan beberapa detik udang Vanname kedalam larutan
Iodin
6. Masukan
kembali udang Vanname kedalam akuarium
BAB 3
Hasil
Gambar 1. Udang Vanname
yang akan di Ablasi
Gambar 2. Proses
Pemanasan Gunting untuk sterilisasi alat
Gambar 3. Proses
Pemotongan Mata Udang Vanname
Gambar
4. Pengambilan Mata Yang Sudah di Ablasi
DAFTAR PUSTAKA
Cholik
F dkk. 2005. Akuakultur (tumpuan masa depan bangsa). Masyarakatan Perikanan
Nusantara dengan Taman Akuarium Air Tawar, TMII. Jakarta
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Prikanan.2010.
Rencana Strategi Budidaya Udang. Jakarta
Wyban JA and Sweeney JN. 2000. Intensive shrimp production
technology. The Oceanic Institute. Honolulu, Hawai, USA. Hal. 13-14.
Chang ES. 1997. Chemistry of crustaceans hormones that
regulatu growth and reproduction. Didalam Fingerman M., R. Nagabhushanam., M.
Thompson. Editors. Recent advances in marine biotechnology. Vol. 1.
Endocrinology and reproduction. Science Publisher, Inc. USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar