BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ikan Cupang (Betta
sp.) adalah ikan air tawar yang
habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara
lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai
bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya.
Di Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang
ditemukan di Pampang Kalimantan Timur. Ikan cupang
adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga
apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa
adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat
bertahan hidup. Ikan cupang meliputi 3 jenis yaitu cupang hias , cupang adu dan
cupang liar. Cupang his merupakan jenis cupang yang keindahannya terletak pada
bentuk ekornya saat mengembang. Walaupun termasuk ikan yang sangat agresif dan
cenderung mempertahankan daerah teroterialnya, tetapi keindahannya cupang hias
bisa dinikmati tanpa harus menyiksa dan membuatnya bertarung, seperti yang
harus dilakukan terhadap ikan cupang jenis adu.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah, mengetahui proses
pemijahan ikan cupang (Betta sp.)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Ikan Cupang
Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya
adalah beberapa negara di Asia Tenggara,a antara lain Indonesia,
Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang
unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan
hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah
dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan
ini masih dapat bertahan hidup.
|
2.2. Pemijahan Ikan Cupang (Betta.sp)
Proses reproduksi ikan Cupang
dilakukan ketika Cupang jantan merasa siap dengan cara membuat sarangan
gelembung dipermukaan air. Saat ini lah proses pemijahan dimulai. Cupang jantan
yang berenang ke permukaan mengamambil tegukan udara dan meludahkan suatu
gelembung udara di tempat sarang(mucus coated). proses pembuatang sarang ini
terjadi dalam itungan jam. ikan jantan akan bergoyang – goyang seperti
halnya menari sebagai tanda bahwa cupang jantan meminang cupang betina. Cupang
jantan akan mengejar cupang betina untuk memikatnya dan dibawa ke sarangan
gelembung yg cupang jantan buat. saat Cupang betina menerima pinangan cupang
jantan, dimulai lah proses reproduksi ini. Cupang segera kawin dan menghasilkan
telur.
Proses pemjihan cupang
berlangsung dengan cara sibetina mengeluarkan telur – telur dan cupang jantan
membuahi kemudian meletakkannya di dalam sarangan busa. Setiap proses
reproduksi berhasil, cupang – cupang tersebut akan menghasilkan rata – rata
sekitar 400 – 500 butir telu. Cupang jantan akan menjaga sarang, merawat telur
hingga larva menetas sekitar 2 – 3 hari.
Setelah
menetas 1 – 3 hari ikan cupang membawa sel telur, jadi tidak perlu di kasih
makan, setelah tiga hari baru di beri makanan seperti kuning telur yang sudah
direbus sampai beberapa hari, dan hasil pemijahan kemarin ikan cupang memijah
sebayak 19 ekor sampai 2 minggu. Lalu pakan nya di ganti dengan jentik nyamuk.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Jadi
dari hasil praktikum ini dapat di simpulkan bahwa pemijahan ikan cupang itu,
mulai dari pemasangan jantan dan betina sampai mereka merasa serasi, itu di
tandai dengan adanya buih atau bubble, setelah itu ikan cupang akan memijah,
dan ikan jantan akan menjaganya smapai ikan menetas, selama 1 sampai 3 hari,
terhitung dari pemijahan.
DAFTAR PUSTAKA
Cholik F dkk. 2005. Akuakultur
(tumpuan masa depan bangsa). Masyarakatan Perikanan Nusantara dengan Taman
Akuarium Air Tawar, TMII. Jakarta
Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Prikanan.2010. Rencana
Strategi Budidaya. Jakarta
Wyban
JA and Sweeney JN. 2000. Intensive Betta
sp production technology. The Oceanic Institute. Honolulu, Hawai, USA. Hal.
13-14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar